Berita

Mural dalam papan yang berisi enam kegagalan Presiden Joko Widodo yang dipasang di kawasan Cikini, Jakarta Pusat/Ist

Politik

Mural Kritis Kembali Menghiasi Jakarta, Kali Ini Berisi 6 Kegagalan Jokowi

JUMAT, 27 AGUSTUS 2021 | 11:21 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Belum reda soal mural berisi kritikan kepada Presiden Joko Widodo, kini publik kembali disuguhi karya seni serupa yang muncul di DKI Jakarta.

Seperti di kawasan Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakata Pusat, Jumat (27/8), ditemukan karya seniman berisi kritikan atas kepemimpinan Presiden Joko Widodo terkait penanganan pandemi Covid-19.

Namun berbeda dengan mural yang ditemukan sebelumnya, karya seni yang ada di Cikini ini berupa kritikan yang ditulis dalam sebuah papan besar dan ditempel di tembok sekitaran Jalan Raden Saleh.


Ditelusuri Kantor Berita Politik RMOL, papan tersebut menuliskan enam kegagalan pemerintahan Joko Widodo.

"6 Kegagalan Jokowi," demikian bunyi judul tulisan dalam papan berwarna dasar putih dan disertai goresan tinta beraneka warna.

Di bawahnya, terdapat enam daftar kegagalan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Poin pertama, Presiden Joko Widodo disebut gagal mengatasi pandemi. Kedua, Jokowi gagal memberi makan rakyat saat pandemi.

"Ketiga, gagal membangun ekonomi rakyat. Empat, gagal memberantasa korupsi. Lima, gagal menjaga demokrasi. Enam, gagal memberangkatkan haji," demikian bunyi kritikan tersebut.

Namun sayang, tulisan tersebut tak bertahan lama. Kelompok seniman kritis yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, karya tersebut dibuat pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 WIB dan selesai pukul 05.17 WIB.

"Namun karya kami ini dihapus sekitar 06.30 WIB oleh petugas setempat," jelas salah seorang dari kelompok seniman kritis kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Kantor Berita Politik RMOL lantas menuju ke lokasi pemasangan mural dalam papan tersebut di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat. Namun benar saja, sekitar pukul 10.00 WIB mural dalam papan tersebut sudah tidak ditemukan lagi.

"Mural di papan ini jam 6 sudah didatangi pengurus kelurahan dan intel polisi, dipaksa bongkar menggunakan linggis. Padahal sudah kami pasang di dinding menggunakan paku beton," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya