Berita

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar/Net

Politik

Pandemi Berkepanjangan, Cak Imin: Saatnya Membangun Politik Kesehatan

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 08:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama lebih dari satu tahun harus menjadi titik sadar bagi pemangku kebijakan untuk membangun politik kesehatan. Hal itu penting karena bangsa ini sedang menghadapi berbagai persoalan kesehatan, terutama infrastruktur kesehatan.

”Intinya pandemi telah membawa kita pada suasana sulit. Kita perlu melakukan pembangunan politik kesehatan," kata Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8).

Pembangunan politik kesehatan tersebut penting karena sejauh ini, infrastruktur kesehatan di Indonesia belum benar-benar memadai. Padahal, jelas Cak Imin, harapan soal penanganan kesehatan rakyat sudah mulai tumbuh sejak disahkannya Undang-Undang 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

"Tapi ternyata kita lupa tidak diimbangi dengan perangkat infrastruktur kesehatan yang memadai,” jelasnya.

Cak Imin mengatakan, saat terjadi puncak kasus Covid-19 di Jakarta beberapa waktu lalu, rumah sakit tidak berdaya. Hingga pihaknya mengaku miris dan tidak tega melihat kondisi pasien yang kritis dan belum tertangani oleh tim dokter lantaran rumah sakit penuh.

”Pasien menumpuk. Saya tidak menghitung jumlah penularan, tapi ketika rumah sakit tak mampu menampung, itu berarti sangat berbahaya. Ada pasien yang SOS, emergency, tidak diterima rumah sakit, akhirnya meninggal,” tuturnya.

Kondisi pandemi ini, kata Cak Imin, juga mengakibatkan semua anggaran tersedot untuk penanganan pandemi. Pemerintah juga sudah pada level kesulitan untuk mengatur pembiayaan.

"Tentu akibat yang lebih parah adalah krisis ekonomi, mandeknya seluruh aktivitas ekonomi. Apalagi ketika ada PSBB dan PPKM,” tandas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya