Berita

Direktur INSA Shumete Gizaw menjelaskan bahwa pemerintah Ethiopia menginginkan platform lokalnya untuk "menggantikan" aplikasi Facebook, Twitter, WhatsApp serta Zoom/Net

Dunia

Di Tengah Konflik Bersenjata, Ethiopia Bikin Saingan Lokal untuk Facebook, Twitter, WhatsApp dan Zoom

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 01:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Media sosial merupakan hal yang lekat dengan kehidupan modern saat ini. Hal itulah yang mendorong Ethiopia untuk mulai mengembangkan platform media sosialnya sendiri untuk menyaingi Facebook, Twitter dan WhatsApp.

Direktur jenderal Badan Keamanan Jaringan Informasi (INSA) Shumete Gizaw menjelaskan bahwa pemerintah Ethiopia menginginkan platform lokalnya untuk "menggantikan" aplikasi Facebook, Twitter, WhatsApp serta Zoom.

Shumete menuduh, media sosial seperti Facebook sering menghapus unggahan dan akun pengguna, yang menurut pemerintah Ethiopia, sebenarnya menyebarkan kenyataan sebenarnya tentang Ethiopia.


Negara itu saat ini memang masih menghadapi konflik internal bersenjata yang mengadu pemerintah federal dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai wilayah Tigray di utara negara itu.

Di tengah konflik, kelompok hak asasi manusia internasional telah mengkritik pemerintah Ethiopia karena melakukan penutupan layanan media sosial yang tidak dapat dijelaskan termasuk Facebook dan WhatsApp pada tahun lalu.

Namun baik pemerintah Ethiopia maupun pihak penyedia layanan media sosial itu tidak memberikan komentar atau konfirmasi mengenai hal tersebut.

Shumete sendiri menolak untuk merinci tenggat waktu, anggaran, dan detil lainnya terkait rencana pemerintah Ethiopia membuat pesaing lokal bagi raksasa media sosial tersebut.

"Alasan di balik pengembangan teknologi dengan kapasitas lokal jelas ... Mengapa menurut Anda China menggunakan WeChat?" jelasnya, seperti dikabarkan Reuters.

Dia yakin bahwa Ethiopia memiliki keahlian lokal untuk mengembangkan platform semacam itu dan tidak akan mempekerjakan orang luar untuk membantu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya