Berita

Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi/Net

Politik

Buya Mahyeldi Harus Hati-hati, Jangan Sampai Polemik Sumbangan Buku Lukai Hati Rakyat Sumbar

MINGGU, 22 AGUSTUS 2021 | 21:28 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kontroversi Surat edaran terkait pungutan sumbangan penerbitan buku yang ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mendapat sorotan. Salah satunya, anak muda minang yang juga Jubir Muda Partai Amanat Nasional Febri Wahyuni Sabran.

Febri Wahyuni yang akrab disapa Uni Eby ini mengatakan, Mahyeldi harusnya lebih hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan apalagi terkait sumbangan atau pungutan.

"Buya Mahyeldi harus hati-hati. Ini kan surat ditandatangani langsung oleh Buya Mahyeldi, apalagi kabarnya uangnya masuk ke rekening pribadi seseorang. Jangan sampai publik jadi tidak percaya lagi pada beliau sebagai pemimpin di Sumbar," jelas Uni Eby, Minggu (22/8).


Tak hanya itu, sebagai pemimpin, Uni Eby juga mengkritik Kepala Daerah dari PKS tersebut yang menurutnya banyak menuai kontroversi belakangan ini.

"Sibuknya harus dengan kinerja dan prestasi. Bukan malah banyak mencipta kontroversi yang melukai hati rakyat, kemarin ganti mobil dinas, sekarang sumbangan penerbitan buku,” tambahnya.

Sebagai putri daerah asli Sumbar, Uni Eby pun meminta Mahyeldi untuk lebih jujur kepada publik terutama terkait sumbangan penerbitan buku ini.

“Buya Mahyeldi harus jujur kepada publik terkait surat yang meminta sumbangan dana pernerbitan buku. Buya Mahyeldi tidak boleh menyalahgunakan posisinya sebagai gubernur dengan meminta uang kepada pihak luar,” tutupnya.

Dalam pandangan Eby, selama ini masyarakat Sumatera Barat mengenal Buya Mahyeldi sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya.

Ia mengaku khawatir setelah ada polemik pungutan buku ini, Buya Mahyeldi menyembunyikan kebenaran untuk diketahui publik.

Jika demikian, EBy menilai Buya Mahyeldi merusak dunia intelektual.

"Pembelian buku tanpa tranpransi yang jelas akan merusak kredibilitas institusi Provinsi Sumatera Barat," pungkas Eby.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya