Berita

Gurubesar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana/Net

Politik

Hikmahanto: Sudahi Polemik Taliban, Diskursus di Indonesia Tidak Akan Berdampak untuk Afghanistan

MINGGU, 22 AGUSTUS 2021 | 09:34 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Publik harus segera menyudahi polemik terkait Taliban yang berhasil merebut pemerintahan Afganistan. Sebab, situasi politik di Afganistan saat ini belum stabil, dan di sisi lain, di Indonesia terjadi diskursus terkait Taliban yang menguasai pemerintahan Afganistan.

Adapun diskursus tersebut berpusar sekitar apakah Taliban telah berubah atau belum sejak 2001 sejak terakhir memegang kekuasaan di Afghanistan.

Begitu kata Gurubesar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/8).


"Padahal diskursus yang terjadi di Indonesia tidak akan berdampak apapun di Afghanistan,” ujarnya.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini mengurai ada tiga hal yang menjadikan diskursus Indonesia tentang Taliban tidak berdampak pada politik di Afganistan. Pertama hingga saat ini politik di Afghanistan masih belum menentu dan sangat cair tentang siapa yang memegang kendali pemerintahan.

"Taliban memang sudah menguasai berbagai wilayah bahkan ibukota, namun hal tersebut tidak berarti tampuk pemerintahan serta merta memegang pemerintahan di Afghanitan. Hal ini karena dalam tubuh Taliban terdapat sejumlah faksi, di samping pada saat ini ada kelompok-kelompok yang hendak melakukan perlawanan terhadap Taliban dengan kekerasan,” katanya.

Kedua, lanjut Hikmahanto, diskurus harus dihentikan karena publik seharusnya menghormati kedaulatan Afghanistan.

"Publik tidak dapat memaksa pemerintah untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah di Afghanistan bila di dalam negeri Afghanistan sendiri masih berlangsung perebutan kekuasaan, baik secara damai ataupun melalui kekerasan,” katanya.

"Bila pemerintah melakukan pengakuan terhadap satu kelompok maka pemerintah akan dianggap turut campur dalam urusan dalam negeri negara lain,” imbuhnya.

Adapun alasan terakhir, kata Hikmahanto, yang menentukan dan merasakan langsung apakah Taliban telah berubah atau belum adalah rakyat di Afghanistan, bukan rakyat di Indonesia.

"Bila rakyat di Afghanistan masih diselumuti rasa takut, panik dan kekhawatiran yang luar biasa yang diwujudkan dengan keinginan keluar dari Afghanistan maka dalam persepsi masyarakat Afghanistan Taliban masih belum berubah,” ujarnya.

Menurutnya, tugas Taliban untuk meyakinkan masyarakat di Afghanistan untuk meyakinkan bahwa mereka telah berubah.

"Diskursus telah berubah atau belumnya Taliban di Indonesia selain kurang tepat justru berpotensi untuk memecah belah persatuan dan kesatuan. Kecuali memang digunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai komoditas politik untuk menyerang pemerintah,” tutupnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya