Berita

Isu mengenai nasib dari hak wanita Afghanistan usai negara itu dikuasai oleh kelompok militan Taliban mengundang sorotan tersendiri dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden/AFP

Dunia

Joe Biden: Kekuatan Militer Bukan Cara Tepat Lindungi Hak Wanita Afghanistan

JUMAT, 20 AGUSTUS 2021 | 00:03 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Isu mengenai nasib dari hak wanita Afghanistan usai negara itu dikuasai oleh kelompok militan Taliban mengundang sorotan tersendiri dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Dalam sebuah wawancara terbaru dengan ABC News (Kamis, 19/8), Biden mengatakan bahwa perang bukanlah jawaban atas meningkatnya ketakutan akan hak asasi wanita di Afghanistan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.

“Gagasan bahwa kita dapat menangani hak-hak wanita di seluruh dunia dengan kekuatan militer tidak rasional,” kata Biden.


“Ada banyak tempat di mana wanita ditundukkan. Cara untuk menghadapinya adalah dengan memberikan tekanan ekonomi, diplomatik, dan internasional pada mereka untuk mengubah perilaku mereka," sambung Biden.

Isu mengenai hak wanita di Afghanistan pasca kemenangan Taliban mengundang sorotan publik bukan tanpa alasan. Menengok lembaran sejarah, pada masa kekuasaan Taliban tahun 1996 hingga 2001 silam di Afghanistan, hak wanita dibatasi dengan ketat, sebagai bentuk dari interpretasi ketat Taliban akan hukum Islam.

Di bawah kekuasaan Taliban, wanita dilarang untuk keluar rumah tanpa didampingi oleh kerabat laki-laki. Cara berpakaian wanita pun diatur dengan ketat. Selain itu, wanita dan anak perempuan juga dibatasi aksesnya untuk bisa mengenyam pendidikan yang layak atau berpartisipasi dalam peran publik.

Kondisi tersebut berubah drastis setelah Taliban lengser dari kekuasaan pada tahun 2001, usai invasi Amerika Serikat di negara itu. Wanita Afghanistan memiliki hak yang lebih luas dari sebelumnya.

Namun kini, setelah 20 tahun berlalu, kekhawatiran akan pembatasan ketat hak wanita di Afghanistan kembali muncul setelah Taliban merebut Kabul.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya