Berita

Ketua Umum Gapenta Parasian Simanungkalit/Repro

Politik

Ketum Gapenta: Terorisme di Indonesia Sudah Ada Sejak Era Soekarno

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 17:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Radikalisme dan terorisme di Indonesia bukanlah hal baru. Bahkan, sudah ada sejak era Presiden Soekarno.

Begitu dikatakan Ketua Umum Gapenta Parasian Simanungkalit dalam webinar bertema "Menjaga Kemerdekaan Negara dan Agama; Menolak segala bentuk Radikalisme dan Terorisme”, Kamis (19/8).

"Radikalisme memang sejak dulu pada waktu Soekarno di Cikini, itu sudah ada terorisme mau menembak mati Presiden Soekarno," ujar Simanungkalit.

"Demikian juga peristiwa Maukar (Letnan Udara II Daniel Alexander Maukar) dengan membawa Mustangnya menembak di Istana Negara, (namun) Presiden Soekarno terhindar dari bahaya tembakan itu," imbuhnya.

Berkembangnya zaman, kata Simanungkalit, gerakan radikalisme mulai terjadi lintas negara. Tepatnya, ketika ada warga negara Indonesia yang berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan ISIS.

"Mengenai adanya WNI pergi ke Afghanistan, ke Turki untuk ikut ISIS, ini dibuatkan sedemikian rupa hanya beberapa orang saja yang salah langka yang tidak sesuai tujuan bangsa Indonesia," terangnya.

Hanya saja, lanjutnya, hanya sedikit saja orang Indonesia yang bergabung dengan gerakan radikalisme. Yakni, orang-orang yang tidak menerima fondasi kebangsaan Indonesia.

"Itu orang-orang yang tidak ingin mengikuti pendiri bangsa Indonesia, bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak bisa diganggu gugat," pungkasnya.

Hadir pembicara lainnya diantaranya: CEO RMOL Network Teguh Santosa dan bekas anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ayik Heriansyah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya