Berita

Presiden Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Erdogan: Turki Siap Kerja Sama dengan Taliban demi Perdamaian Afghanistan

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 08:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dirinya menyambut baik pernyataan moderat yang dibuat oleh para pemimpin Taliban setelah mengambil alih Afghanistan. Ia menyatakan siap bekerja sama demi perdamaian.

Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan saat melakukan wawancara ekslusif yang disiarkan sejumlah televisi pada Rabu (18/8) waktu setempat.

"Turki siap untuk semua jenis kerja sama untuk perdamaian di Afghanistan, kesejahteraan kerabat kita di negara ini dan perlindungan kepentingan Turki," kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (19/8).


Dia juga mengatakan kehadiran militer Turki di Afghanistan akan memperkuat tangan pemerintahan Kabul yang baru di arena internasional.

“Tidak peduli siapa yang ada di pemerintahan, berdiri dengan Afghanistan di saat-saat suka dan duka adalah bentuk dan syarat persaudaraan,” kata Erdogan.

Mengenai keamanan bandara Kabul, dia mengatakan bahwa Turki membuat rencananya sesuai dengan kenyataan baru yang muncul di lapangan dan melanjutkan negosiasi yang sesuai.

"Prioritas Turki adalah memastikan perdamaian dan keamanan Turki di Afghanistan," ujar Erdogan, seraya menambahkan bahwa 552 warga Turki sejauh ini telah dievakuasi dari negara itu.

Pemimpin Turki itu juga mengatakan bahwa dirinya kemungkinan akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan.

Turki adalah anggota NATO dan memiliki 600 tentara di Afghanistan. Yahoo News menulis, AS telah lama memandang pemerintah Turki sebagai sekutu kunci dan mitra yang sangat penting dalam hal interaksi dengan dunia Muslim, meskipun gaya kepemimpinan otokratis Erdogan telah menyebabkan ketegangan antara Washington dan Ankara dalam beberapa tahun terakhir.

Taliban merebut ibu kota Kabul pada Minggu (15/8), dengan Presiden Ashraf Ghani dan pejabat penting lainnya melarikan diri dari negara itu. Kabar terakhir menyebut Ghani dan keluarga berada di Uni Emirat Arab.

Sejak menyerbu Kota Kabul pada Minggu (15/8), Taliban berusaha mengubah citra dirinya untuk mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya