Berita

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK), Kurniasih Mufidayati/Ist

Politik

PKS: Orang Tua Tunggal dan Anak Yatim karena Covid-19 Harus Dijamin Negara

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 07:52 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Orang tua tunggal serta anak yatim yang ditinggal wafat keluarga karena Covid-19 perlu mendapat jaminan dan perlindungan dari negara.

Hal itu ditekankan Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK), Kurniasih Mufidayati merujuk pada tingginya data kematian yang membuat banyak orang tua tunggal baru dan anak yatim piatu.

"Itu menjadi kewajiban negara. Jika tidak ada perlindungan, bisa jadi mereka akan lebih berat kehidupannya," ujar Mufida dalam keterangannya, Kamis (19/8.


Saat ini, yang harus dilakukan pemerintah adalah menyelesaikan pendataan nasional untuk anak yatim yang ditinggal wafat orang tua karena Covid-19. Sebab pengalaman simpang siur data terkait bantuan sosial masih kerap ditemui.

"Data dari Satgas Covid-19 per 20 Juli 2021 ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu. Saya kira datanya akan lebih besar," jelas Mufida.

Mufida juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan bagi orang tua tunggal, terutama kaum ibu yang ditinggal pasangan karena Covid-19. Terlebih pemerintah sudah menghentikan bantuan kematian bagi yang wafat karena Covid-19.

Daya tahan keluarga akan menjadi sangat rentan jika kepala keluarga yang kini harus diemban orang tua tunggal memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

"Menjadi orang tua tunggal tanpa pandemi saja perlu perjuangan, apalagi di tengah berbagai kondisi sulit saat ini. Sehingga mereka harus mendapat perlindungan," ujar dia.

Mufida juga menyarankan agar jaminan terhadap orang tua tunggal berupa bantuan pemberdayaan bukan hanya bersifat konsumtif. Begitu juga dengan anak yatim bisa diutamakan jaminan pendidikan hingga bisa mandiri.

"PKS terus menjalankan pendampingan dan memberikan bantuan melalui Rumah Keluarga Indonesia. PKS bukan hanya memberikan catatan, tapi juga melakukan aksi," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya