Berita

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace/Net

Dunia

Pastikan Pasukan Inggris Tidak Kembali ke Afghanistan, Ben Wallace: Fokus Kami Evakuasi Warga dengan Selamat

SELASA, 17 AGUSTUS 2021 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memastikan bahwa pasukan Inggris dan  NATO tidak akan kembali lagi ke Afghanistan.

Menurutnya, peran Inggris di Afghanistan sekarang difokuskan pada evakuasi semua warga negara untuk ke luar dari Afghanistan, dengan turut serta memboyong orang-orang Afghanistan yang membantu pasukan Inggris selama konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

"Saya telah terlibat melalui negara ketiga kemarin (Minggu) untuk memastikan bahwa kami mencari jaminan dari Taliban untuk melindungi orang-orang kami," ujarnya kepada Sky News pada Senin pagi (16/8) waktu setempat.

Ketika ditanya soal apakah mungkin pasukan NATO kembali ke Afghanistan, Wallace menjawab: “Jika Anda ingat, pada puncaknya, lebih dari 100.000 tentara dikerahkan ke Afghanistan untuk mempertahankan garis, itu bukan hanya intervensi awal 2001-2002, itu hampir satu dekade kemudian - pertempuran sengit dan berat - dan saya pikir Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk tinggal."

Kepala pertahanan Inggris itu juga mengatakan keputusan Washington untuk mundur dan meninggalkan pasukan Inggris di Afghanistan adalah pilihan sulit, tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dengan Afghanistan karena gagal menemukan mitra internasional untuk tetap berada di Afghanistan dan memerangi Taliban.

Menteri pertahanan meyakinkan bahwa pemerintah Inggris dan militer akan melakukan segala yang mereka bisa untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang untuk keluar dari Afghanistan dan bahwa penerbangan militer terus masuk dan meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Selama akhir pekan, 370 staf dan warga di Kedutaan Besar Inggris di ibu kota Kabul diterbangkan ke luar negeri dengan penerbangan pertama mendarat di pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Brize Norton. Pemerintah Inggris juga akan membantu warga Afghanistan, terutama mereka yang membantu pasukan Inggris untuk meninggalkan negara itu.

Ketika ditanya apakah Inggris akan mengakui pemerintah yang dibentuk oleh gerakan Taliban, Wallace mengatakan waktunya belum tepat untuk memutuskan apakah Taliban adalah penerus yang sah dari pemerintah Afghanistan yang sekarang sudah tidak berfungsi.

"Saya pikir masih banyak lagi yang harus kita pikirkan," kata Wallace.

Kabul jatuh ke tangan Taliban pada hari Minggu (15/8) setelah pemerintah Afghanistan runtuh dan mantan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya