Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Bisnis

Jokowi Klaim Kebijakan Gas dan Rem Membuahkan Hasil Perbaikan Ekonomi sekaligus Covid-19

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 14:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Strategi kebijakan yang digunakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan sekaligus pemulihan ekonomi nasional dikalim berhasil oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam Rapat Paripurna masa sidang pertama tahun 2021-2022 hari ini, Jokowi memaparkan peran sentral Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengunkit pemulihan ekonomi.

"Sejak awal pandemi, kita telah menggunakan APBN sebagai perangkat kontra-siklus atau countercyclical, mengatur keseimbangan rem dan gas, mengendalikan penyebaran Covid-19, melindungi masyarakat rentan, dan sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha," ujar Jokowi dalam pidato pengantar RUU APBN 2022 Beserta Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (14/8).


Contoh keberhasilan pemerintah dalam kebijakan gas dan rem, disebutkan Jokowi, terlihat pada periode 2021 ini. Di mana pada Triwulan II-2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 7 persen.

"Strategi ini membuahkan hasil. Mesin pertumbuhan yang tertahan di awal pandemi sudah mulai bergerak. Di kuartal kedua 2021, kita mampu tumbuh 7,07 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali di angka 1,52 persen (YoY)," ucap Jokowi.

Maka dari itu, Jokowi meminta capaian tersebut bisa terus dijaga momentumnya. Pemerintah katanya, akan terus memperkuat reformasi struktural.

Ia menyebut UU Cipta Kerja, Lembaga Pengelola Investasi, dan Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko sebagai beberapa bentuk lompatan kemajuan.

"Yang dampaknya bukan hanya pada peningkatan produktivitas, daya saing investasi dan ekspor, tapi juga pada penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan," tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga telah memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022, yaitu diperkirakan berada pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen.

Jokowi juga membeberkan beberapa asumsi makro lainnya meliputi inflasi, nilai tukar rupiah, hingga lifting minyak. Pemerintah menargetkan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen dalam RAPBN 2022. Angka tersebut serupa dengan target dalam APBN 2021.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya