Berita

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi/Repro

Politik

PPP Apresiasi Permintaan Jokowi Turunkan Harga Tes PCR, Meski Masih Lebih Tinggi Dibanding Negara Lain

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 14:24 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Instruksi Presiden Joko Widodo agar Kementerian Kesehatan menurunkan harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi Rp 450 ribu-500 ribu dan hasilnya diperoleh maksimal 1x24 jam mendapat apresiasi dari masyarakat.

Salah satunya dari Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi. Meskipun dia melihat harga tersebut masih terbilang cukup mahal dibandingkan negara-negara lain.

“Instruksi tersebut patut kami apresiasi. Namun meskipun harganya turun 50 persen tapi masih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Misalnya di Uzbekistan, harga PCR sekitar Rp 350 ribu itu pun yang 6 jam. Kalau yang 24 jam lebih murah,” tutur Baidowi lewat keterangan tertulisnya, Senin (16/8).


Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan, untuk mempercepat hasil PCR, pemerintah wajib untuk memenuhi dan meningkatkan infrastruktur kesehatan. Pasalnya, tes PCR yang mahal tersebut lantaran fasilitasnya masih mengandalkan impor dengan biaya yang cukup tinggi.

"Sebab, tidak semua RS memiliki laboratorium pengujian sample. Contoh, saya PCR di salah satu RS BUMN di kabupaten, namun hasilnya masih menunggu 2-3 hari karena uji labnya dilakukan di kota. Ini masih di pulau Jawa, bagaimana kondisi di luar Jawa?” katanya.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah mengedukasi masyarakat ihwal pentingnya tes PCR guna meningkatkan tracing Covid-19 agar penyebarannya bisa dikendalikan.

“Untuk mempercepat tracing perlu dilakukan edukasi bagi masyarakat pentingnya PCR. Karena sejauh ini masyarakat merasa takut kalau di-PCR, hal itu akibat minimnya edukasi. Maka dari itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat (harus lebih masif),” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya