Berita

Ilustrasi PKB/Net

Politik

Direktur IPO: Elektabilitas PKB Terbantu NU, Bukan Faktor Cak Imin

MINGGU, 15 AGUSTUS 2021 | 15:01 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di enam besar survei nasional dinilai bukan karena faktor Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Namun, lebih dominan karena faktor ormas islam Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi basis partai bintang sembilan itu.

Sebab, elektabilitas Cak Imin, sapaan karib Ketua Umum PKB ini, masih terlampau jauh di bawah para tokoh dan ketua umum parpol lain.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Minggu (15/8).


"Membaca hasil survei di mana elektabilitas Muhaimin Iskandar yang terpaut jauh, ini penanda kuat jika PKB mengandalkan loyalis maayarakat NU, bukan faktor Muhaimin," kata Dedi Kurnia Syah.

Di sisi lain, Dedi menilai, sekalipun Cak Imin digadang-gadang maju pada Pilpres 2024 nanti, nasibnya bakal sama dengan wacana periode sebelum-sebelumnya.

Analisa Dedi, Cak Imin hanya memantik solidaritas pemilih, agar punya harapan di Pilpres dan itu manuver politik yang wajar.

"Itu hanya strategi pemenangan, bukan karena Muhaimin benar-benar ingin maju," demikian Dedi Kurnia.

Pada rilis survei IPO Sabtu (14/8) kemarin, PKB menempati urutan keenam beda tipis dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Berikut urutan partai politik versi survei terbaru IPO:

1. PDI Perjuangan 19,5 persen
2. Partai Golkar 13,8 persen
3. Partai Gerindra 12,6 persen
4. Partai Demokrat 8,7 persen
5. Partai Nasdem 7,8 persen
6. Partai Kebangkitan Bangsa 7,5 persen
7. Partai Amanat Nasional 5,8 persen
8. Partai Keadilan Sejahtera 4,9 persen
9. Partai Perindo 2,1 persen
10. Partai Persatuan Pembangunan 1,9 persen
11. Partai Berkarya 1,9 persen
12. Partai Solidaritas Indonesia 1,8 persen
13. Partai Hanura 0.9 persen
14. Partai Gelora 0.7 persen
15. Partai Bulan Bintang 0.5 persen
16. Partai Garuda 0.2 persen
17. PKPI 0.0 persen
18. Partai Ummat 0.0 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya