Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Lagi-lagi, Saya Mati Lagi

MINGGU, 15 AGUSTUS 2021 | 06:00 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

TIM Riset Rekor MURI sempat mempertimbangkan anugerah MURI kepada saya atas rekor manusia masih hidup dua kali dalam dua bulan berturut-turut diberitakan sudah mati.

Namun tampaknya batal karena tidak etis pendiri MURI memperoleh penghargaan MURI. Di samping pasti masih lebih banyak warga lebih unggul ketimbang saya dalam berulang kali diberitakan mati padahal masih hidup.

Berarti saya tampak masih hidup ini sebenarnya adalah zombie alias mayat hidup, sebab sudah dua kali diberitakan mati. Pemberitaan pertama bahwa saya mati adalah pada 7 Juli 2021, disusul pemberitaan kedua bahwa saya mati lagi pada 13 Agustus 2021.

Pemberitaan kedua lebih meyakinkan ketimbang pemberitaan pertama sebab dilengkapi dengan teks yang jelas dan tegas menginformasikan bahwa  Jaya Suprana meninggal dunia pada 13 Agustus 2021 pukul 4.30 di RS Sulanti Suroso Jakarta setelah sebulan terpapar Covid-19.

Lain kali sebaiknya istilah setelah sebulan ditiadakan saja sebab banyak teman berkomunikasi dengan saya sehari sebelum pemberitaan saya mati.

Mengharukan, bagaimana karena saya masih hidup maka saya memiliki kelebihan ketimbang teman-teman yang benar-benar sudah berpulang. Yaitu saya bisa melihat bagaimana para sahabat menyampaikan belasungkawa kepada sanak keluarga saya akibat dugaan bahwa saya sudah mati sesuai dengan pemberitaan bahwa saya sudah mati.

Bahkan ada beberapa teman lama di mancanegara yang lama tidak terdengar kabar-beritanya menyapa saya untuk tahu saya benar-benar mati atau tidak.

Kasihan Ibu Ayla dan Mas Osmar sebagai dua saksi hidup yang tahu benar bahwa saya belum mati terpaksa harus sibuk menyebar berita membantah berita saya sudah mati.

Cukup banyak pula para sahabat yang punya nomor hape saya langsung japri menelpon hape saya untuk cross checking langsung kepada saya menanyakan saya sudah mati atau belum.

Terpaksa pula satu per satu saya jawab bahwa saya masih hidup dengan tambahan komentar bahwa jika saya sudah mati berarti yang mengklarifikasi saya masih hidup adalah arwah saya.

Semula saya anggap lelucon saya tentang arwah itu cukup lucu tetapi ternyata tidak semua menganggap lelucon saya itu lucu. Malah ada yang marah karena saya main-main dengan arwah saya sendiri sebagai lelucon tidak lucu.

Bahkan ada yang marah akibat sudah terlanjur menangisi saya mati malah saya tidak tahu diri bikin lelucon tentang kematian saya sendiri. Ada pula yang menganggap pemberitan dua kali dan dua bulan berturut-turut nerupakan karma saya akibat saya pernah dua kali menyakiti hati pihak tertentu sehingga dua kali dendam terhadap saya.

Ada pula yang bilang berita saya mati itu agar saya kapok setiap hari menulis naskah mboten-mboten yang mengganggu kenyamanan mereka namun tujuan bikin saya kapok menulis pasti kandas sebelum saya benar-benar mati.

Ada pula yang menuduh saya sendiri yang narsis bikin berita saya mati demi mendongkrak popularitas diri saya sendiri.

Tetapi yang paling kurang ajar adalah para direktur perusahaan Jamu Jago setelah mengetahui bahwa saya masih hidup maka langsung tidak menyia-nyiakan kesempatan memanfaatkan momentum untuk kreatif bikin iklan dengan menempelkan foto kepala dan wajah saya pada tubuh Jesus Kristus dengan teks komentar setelah tiga hari bangkit dari kematian berkat minum jamu Purwoceng produksi Jamu Jago.

Saya protes keras karena pada iklan Purwoceng itu kepala saya tidak tampak gundul, karena rambut panjang Jesus Kristus masih tampak di belakang kepala gundul saya sehingga tidak tampak gundul.

Bagi para fundamentalis mohon jangan polisikan para direktur Jamu Jago atas tuduhan pelecehan agama. Para direktur Jamu Jago adalah umat Nasrani yang saleh serta sangat hormat terhadap Jesus Kristus. Swear!
Jika mau polisikan sebaiknya saya saja yang Nasrani tidak saleh dan mumpung saya masih hidup.

Selanjutnya mari kita tunggu pemberitaan ketiga tentang saya mati sementara pada kenyataan saya memang benar-benar sudah mati.

Apabila ternyata saya masih hidup berarti saya menggugurkan rekor saya sendiri tentang orang masih hidup dua kali dua bulan berturut-turut dengan rekor baru, yaitu orang masih hidup tiga kali berturut-turut diberitakan sudah mati padahal masih hidup.

Kecuali ternyata yang ketiga kali saya benar-benar sudah mati. Berarti rekor lama saya masih bertahan sampai ada yang mengungguli.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya