Berita

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani/Net

Politik

Demokrat: Baliho Tak Berbanding Lurus Dengan Peningkatan Elektabilitas

SABTU, 14 AGUSTUS 2021 | 06:02 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Membangun elektabilitas membutuhkan proses. Ada dinamika dan interaksi timbal balik antara kompetensi, reputasi dan integritas dalam ruang dan waktu yang mesti dipresentasikan kepada publik. Karenanya butuh waktu, tak bisa instant. Biasanya yang instant, rapuh dan semu tak kompeten karena hanya bertopeng pada pencitraan.

Demikian antara lain disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/8).

"Pemasangan Baliho untuk meningkatkan popularitas adalah pilihan cara yang lazim digunakan dan cukup efektif namun tak selalu berbanding lurus dengan peningkatan elektabilitas," kata Kamhar.

Kamhar tak menapikan, bahwa Baliho, spanduk, dan sejenisnya merupakan variasi street media sebagai pendukung serangan darat dalam suatu pemenangan.

Namun, untuk saat ini, partai Demokrat tidak memilih menggunakan strategi baliho karena masih di tengah pandemi Covid-19.

"Partai Demokrat belum menjadikan ini sebagai kebijakan organisasi mengingat situasi bangsa kita yang tengah prihatin diterpa pandemi Covid-19," ujar Kamhar.

Adapun baliho-baliho Ketum AHY yang sebelumnya terpasang sifatnya tematik atau insidesial seperti saat Pilkada serentak 2020 yang lalu.

"Dipasang pada saat kegiatan AHY saat safari Ramadhan, dan yang dipasang oleh struktur partai di daerah sebagai penegasan komitmen dan keberpihakan saat menghadapi gerombolan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) yang dipimpin KSP Moeldoko beberapa waktu yang lalu," demikian Kamhar.


Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya