Berita

Polisi senior dari Biro Investigasi Kejahatan Siber menunjukkan banyak senjata dan peluru yang disita di Divisi Investigasi Kejahatan Siber 3 di distrik Muang, Khon Kaen pada hari Kamis 12 Agustus 2021/Net.

Dunia

Polisi Thailand Amankan 3.500 Senjata dan Satu Juta Peluru Ilegal, Salah Satunya Diselundupkan dari Indonesia

JUMAT, 13 AGUSTUS 2021 | 11:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polisi Thailand berhasil mengamankan tiga tersangka dan menyita 3.500 senjata dan hampir 1 juta peluru yang akan diperjualbelikan secara online.

Komisaris Biro Investigasi Kejahatan Dunia Maya Letnan Jenderal Polisi Kornchai Klaiklueng, mengungkap hal itu dalam konferensi pers pada Kamis (12/8) waktu setempat.

Dia mengatakan satu tersangka yang diidentifikasi sebagai Danunai (38) ditangkap di Khon Kaen, dan dua tersangka lainnya Sorae dan Kultirat, keduanya berusia 43 tahun, ditangkap di Chiang Rai.

Menurut keterangan, polisi menggeledah tiga rumah milik Danunai di tambon Sila distrik Muang Khon Kaen. Di sana mereka menemukan 1.414 senapan ilegal, 122 pistol tidak terdaftar dan 920.000 butir amunisi.

Di Chiang Rai, polisi menggeledah dua toko senapan angin di distrik Muang dan menemukan 1.786 senapan tidak terdaftar, 224 pistol ilegal dan 57.500 peluru.

Kornchai mengatakan Danunai memesan senjata, peluru dan aksesori senjata dari pemasok di Bangkok dan provinsi selatan.  

"Senjata-senjata itu telah diselundupkan ke dalam negeri dari Indonesia, Swedia, Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan China," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (13/8).

Dia mengatakan Danunai menerbitkan situs web untuk mengiklankan senjatanya. Pelanggan di seluruh negeri melakukan pemesanan melalui aplikasi obrolan Line dan melakukan pembayaran melalui bank.  

Pembeli nantinya akan menerima barang dagangan terlarang melalui perusahaan pengiriman paket.

"Geng itu telah beroperasi selama sekitar lima tahun, memiliki lebih dari 50.000 pelanggan di seluruh negeri dan menjual ratusan senjata setiap hari," kata Kornchai.

"Geng bahkan memulai saluran YouTube untuk menyajikan ulasan produknya," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya