Ketua Majelis Jaringa Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule dan para aktivis ProDEM/Net
Ruang publik yang dipenuhi dengan perbincangan mengenai tema Pilpres 2024 menjadi indikasi bahwa perubahan kepemimpinan memang telah diidam-idamkan di negeri ini.
Begitu kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menanggapi mulai ramainya aktivis, kelompok intelektual, hingga media memperbincangan demokrasi prosedural 5 tahunan.
ProDEM sebagai bagian dari kelompok penjaga demokrasi yang bermanfaat bagi rakyat pun turut memperbincangkan mengenai langkah-langkah menyikapi kondisi negara.
“Di beberapa kesempatan dalam konsolidasi demokrasi, kami bicara soal kondisi negara, termasuk pilihan-pilihan langkah untuk menyikapi,†ujarnya saat berbincang kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (11/8).
Dalam perbincangan itu, kata Iwan Sumule, seorang senior memberi pandangan jika rezim ini tidak segera diganti, maka kerusakan bangsa akan semakin besar dan pemulihannya juga akan lama.
Senior tersebut juga meminta kelompok aktivis, khususnya ProDEM untuk bersabar. Terlebih geopolitik turut memberi angin yang searah dengan apa yang ada dipandangannya tersebut.
“Sabar, terus lakukan yang kita bisa, dan jalin komunikasi dengan eksternal. Insya Allah, tak lewat Natal tahun ini perubahan terjadi,†begitu kata Iwan Sumule menirukan pesan aktivis senior yang tidak disebutkan namanya itu.
Upaya-upaya kontraproduktif dari para aktivis, intelektual, ataupun media atas gagasan ini tentu tidak bisa dihindari. Akan tetapi, senior tersebut memberi pesan agar aktivis tetap pada idealisme untuk mensejahterakan rakyat
“Upaya kontraproduktif tak bisa dihindari, akan selalu ada. Tapi, setidaknya bukan kita,†tekan senior tersebut.
“Aktivis yang memiliki kesadaran kelas tentu akan setia pada cita cita kebangsaan, mewujudkan kesejahteraan rakyat,†jawab Iwan Sumule meyakinkan kelompoknya akan setia pada cita-cita kebangsaan, mewujudkan kesejahteraan rakyat.
