Berita

Ilustrasi./Net

Suluh

Baliho Politikus di Masa Pandemi Lecehkan Rakyat

SENIN, 09 AGUSTUS 2021 | 21:27 WIB | OLEH: AZAIRUS ADLU

Maraknya baliho bergambar politukus di tengah masa pandemi Covid-19 menjadi warna baru kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Baliho yang berisikan kata-kata mutiara, jargon-jargon politikus tersebut diduga sebagai ajang 'curi start' menuju kontestasi politik Pilpres 2024.

Ya, pada Pilpres nanti, Joko Widodo dipastikan akan lengser karena sudah dua periode menjabat.

Fenomena baliho ini kini jadi pergunjingan di masyarakat, pasalnya, para politikus yang berada di dalam gambar baliho tersebut dianggap tidak peka terhadap kondisi rakyat yang saat ini sedang sulit dihantam pandemi Covid-19.

Keberadaan baliho tersebut seakan tidak memperdulikan kondisi kekinian, rakyat banyak yang kehilangan pekerjaan, usahanya merugi, pendapatan menurun akibat pandemi. Boro-boro urus politik, rakyat lagi fokus cari makan malah disuguhi kekonyolan lewat baliho-baliho pencitraan.

Aneh bin ajaib bukan, kemana nurani para politikus tersebut? Apalagi, ini masih tahun 2021, Pilpres masih tiga tahun lagi, okelah kalau tinggal setahun lagi, ini masih sangat lama. Sungguh keterlaluan memang.

Kalau memang tujuan pasang baliho agar dikenal rakyat, agar publik lebih mengenal sosok si politikus, baliho adalah cara paling jelek.  Sudah merusak pemandangan, tak peka juga dengan kondisi rakyat.

Pemasangan baliho sama saja para politkus itu mengkerdilkan rakyat Indonesia pada umumnya, seakan rakyat kita bakal aware dan happy hanya disuguhkan baliho jargon-jargon, ini melecehkan, rakyat Indonesia sudah naik kelas.

Seharusnya ditempuh cara lain kalau ingin dikenal rakyat, di kondisi pandemi saat ini misalnya, kan bisa saja tebar bansos ke seluruh wilayah, ke tempat-tempat yang terdampak pandemi. Bisa ke kampung halaman masing-masing, daerah konstituen, daerah yang memang sangat tedampak, dan seterunya.

Atau kalau mau repot sedikit, program vaksinasi misalnya, membantu masyarakat sekaligus pemerintah dalam program vaksinasi nasional menuju herd immunity agar penyebaran virus Covid-19 bisa ditekan, ekonomi kembali tumbuh Indonesia sehat dan bangkit.

Jangan anggap rakyat Indonesia sudah cukup dengan baliho, tunjukan kerja-kerja dan bantuan nyata di saat pandemi seperti ini, lebih elegan sedikitlah kalau mau pencitraan, jangan mau gampang dan murahnya saja.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya