Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Ist
Kembali masuknya 34 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di saat pemerintahan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 terus dihujani kritik.
Bagaimana tidak, di saat masyarakat dibatasi mobilitasnya, warga negara asing (WNA) dibebaskan masuk ke Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, sikap pemerintah terhadap para TKA China semakin menunjukkan pemerintah tidak serius menangani pandemi Covid-19. Pasalnya, pemerintah inkonsisten karena telah diskriminatif terhadap rakyat yang sedang dibatasi mobilitasnya.
"Dengan adanya keleluasaan TKA China masuk negara ini, maka pemerintah dianggap tidak konsisten dengan penanganan pandemi," kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin pagi (9/8).
Selain itu, dari sisi politik sendiri, pemerintah Indonesia membuat kesan berada di bawah pengaruh negeri tirai bambu meski berada di tengah banyaknya korban bergelimpangan akibat wabah Covid-19 yang mematikan.
"(Pemerintah) akan dianggap berada dalam pengaruh China," ucap pengamat politik dari Universitas Telkom ini.
Direktorat Jenderal Imigrasi membenarkan sebanyak 34 TKA asal Tiongkok telah masuk ke Indonesia pada Sabtu (7/8). Para TKA itu, diklaim telah mengantongi izin tinggal terbatas (ITAS) yang sudah memenuhi aturan Satgas penanganan Covid-19.