Berita

Petani Rawa Pening di atas lahan yang tidak bisa digarap selama dua tahun terakhir/RMOLJateng

Nusantara

Tak Menolak Revitalisasi, Petani Rawa Pening Hanya Minta Pemerintah Lakukan Tebas Panen

SENIN, 09 AGUSTUS 2021 | 05:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dua kali sudah ribuan petani dari 15 desa di kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang tergabung dalam Forum Petani Rawa Pening Bersatu berkirim surat kepada Presiden RI, Joko Widodo. Namun hingga kini belum sekalipun ada jawaban.

Tercatat, surat pertama dilayangkan pada 5 Juli 2021. Dan surat kedua dikitim pada 6 Agustus 2021. Dalam dua surat tersebut, mereka memohon kepada presiden agar lahan milik petani di kawasan Rawa Pening yang tidak dapat digarap sejak awal 2020 agar ditebas panen oleh negara.

Hal ini diungkap Koordinator Forum Petani Rawa Pening Bersatu, Suwastiono, kepada wartawan Minggu petang (8/8).

Suwastiono mengatakan, selama dua tahun sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, petani di kawasan Rawa Pening dengan luas kurang lebih 1.000 hektare tidak dapat menggarap lahan mereka, apalagi mendapatkan panen.

"Padahal, jika tidak tegenang air kami bisa panen setidaknya untuk mencukupi enam bulan ke depan. Apalagi dengan pandemi Covid-19 seperti saat ini, semua serba susah. Tapi, sejak awal tahun justru kami dibiarkan tidak bisa menggarap lahan kami yang berstatus Hak Milik ‘loh’," bebernya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Tergenangnya air Rawa Pening hingga saat ini, dijelaskan Suwastiono, lantaran pintu air Tuntang untuk pengaturan ke PLTA Jelok tidak dibuka sepenuhnya.

Akibatnya ribuan petani di Rawa Pening banyak yang mengganggur karena kondisi lahan pertanian mereka yang tak bisa digarap.

Untuk itu, lanjut dia, dalam surat yang juga ditembuskan kepada Menteri Pertanian, Menteri PUPR, Menteri Agraria, Ketua DPR RI, DPD RI, Gubernur Jateng, bupati, serta kepala dinas terkait persoalan ini di tingkat Provinsi Jateng dan Bupati Semarang, petani Rawa Pening menegaskan tidak menolak rencana pemerintah melakukan revitalisasi Rawa Pening.

"Kami tida menolak, apalagi menentang. Kami hanya minta Negara tebas panen. Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban balasan atas surat kami," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya