Berita

Ketua KPK Firli Bahuri berinteraksi dengan peserta Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan KPK di Universitas Pertahanan, Rabu (4/8)./RMOL

Hukum

Peserta Merasakan Manfaat Materi Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan yang Disampaikan Ketua KPK

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 21:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Materi diklat bela negara dan wawasan kebangsaan dianggap sangat bagus dan dapat menambah wawasan oleh para peserta. Hal itu disampaikan langsung oleh seorang peserta kepada Ketua Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), Firli Bahuri, Rabu (4/8).

Bertepat dengan kegiatan di hari ke-14 Diklat hari ini, 18 pegawai KPK yang sudah menjadi pegawai aparatur sipil negara (ASN), mendapat materi langsung dari Firli Bahuri.

Dalam momentum ini, Firli Bahuri hadir bersama Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK, Dian Novianti, dan perwakilan penyelenggara diklat dari Universitas Pertahanan RI, Mayjen TNI Teguh Mudji Angkasa, dan Letjen TNI Purnawirawan Yudhi Swastanto.


Seluruh peserta diklat baik yang mengikuti secara langsung sebanyak 17 orang dan 1 melalui virtual, dalam kondisi sehat dan disiplin terhadap protokol kesehatan, sesuai anjuran dan pengawasan panitia penyelenggara.

Dalam kegiatan kali ini, Firli Bahuri memberikan materi muatan lokal tentang peran KPK dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi, dan meminta seluruh peserta tetap bersungguh-sungguh mengikuti diklat.

"Apresiasi saya kepada semua peserta yang mengikuti diklat ini, sebab melalui rangkaian pendidikan ini rekan-rekan diharapkan menjadi pelopor bela negara dan kesadaran wawasan kebangsaan saat mengabdi di KPK," ujar Firli Bahuri saat mengisi materi di Universitas Pertahanan (Unhan), Rabu (4/8).

Firli Bahuri menegaskan, pegawai KPK yang menjadi ASN tidak akan lepas dari sifat independensi pemberantasan korupsi. Karena dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, semua insan KPK tidak boleh terpengaruh kepada kekuasaan eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Materi yang diberikan Firli Bahuri itu ditanggapi peserta diklat dengan pesan-pesan khusus. Salah satu peserta bercerita bahwa pengalaman yang ia dapatkan harus juga dirasakan oleh seluruh pegawai KPK.

"Saya menyampaikan permohonan agar diklat bela negara dan wawasan kebangsaan harus diikuti oleh semua pegawai KPK lainnya. Jangan kami-kami saja yang memahami, sebab materi-materinya sangat bagus untuk membuka dan menambah wawasan," kata salah satu peserta diklat saat berdialog dengan Firli.

Atas pengalaman salah satu peserta diklat itu, Firli Bahuri menjawab dengan doa dan harapan agar semua manfaat yang diterima dalam diklat bisa secara utuh dibawa pulang dan berpengaruh dalam bekerja di lingkungan KPK.

Sebab ia memandang, seluruh insan KPK diberikan mandat dari rakyat dan mendapat perintah untuk melakukan pemberantasan korupsi.

"Anggaplah KPK lahan pengabdian yang luas sehingga, sikap berani bela negara dan wawasan kebangsaan ini bisa jadi pintu gerbang pemberantasan korupsi yang sampai mencabut keakar-akarnya," katanya.

Menyoal pendidikan untuk pegawai KPK, Firli Bahuri memastikan ke depannya kesempatan-kesempatan yang sama didapat oleh para peserta diklat kali ini akan dilakukan tidak hanya dalam bentuk diklat.

Diklat bela negara dan wawasan kebangsaan merupakan hasil kerjasama antara KPK dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dilaksanakan di Universitas Pertahanan, Bogor, Jawa Barat.

Kerjasama program pendidikan antara KPK dengan Kemhan dan Unhan sangat besar kemungkinannya akan berlanjut.

Hal ini akan dilakukan KPK untuk membuka kesempatan program pendidikan pasca sarjana bagi seluruh insan KPK yang bercita-cita terus berkembang dalam kepakarannya masing-masing.

Untuk itu, Firli BAhuri mengajak rekan-rekan pegawai KPK agar terus semangat berkarya untuk bangsa melalui pemberantasan korupsi, sebagai salah satu wujud mengabdi untuk negeri.

"Raihlah kemenangan dan jadilah pemenang yang sesungguhnya, kalau mau jadi pemenang maka jangan pernah menyerah, karena pemenang tidak pernah menyerah," pungkas Firli.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya