Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Ist

Politik

Batu Sandungan Anies-AHY Harus Disingkirkan agar Hasil Survei Tak sekadar Angin Surga

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 19:15 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada banyak batu sandungan yang harus disingkirkan jika ingin mewujudkan duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2024.

Demikian disampaikan Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menanggapi simulasi Pilpres 2024 dalam survei Indostrategic yang menempatkan pasangan Anies-AHY lebih unggul dari Prabowo-Puan.

"Anies-AHY akan tergantung setting akhir di 2024 nanti, termasuk ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold)," kata Igor kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/8).

Melihat kecenderungan ambang batas saat ini, Anies-AHY tidak akan cukup jika hanya disokong oleh Partai Demokrat. Butuh parpol lain, seperti Nasdem dan PKS yang sebelumnya sudah kepincut dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Hal lain yang patut dipertimbangkan adalah soal elektabilitas. Jika dilihat elektabilitas, kata Igor, maka komposisi yang pas adalah Anies diplot sebagai capres dan AHY sebagai cawapres. Hal ini bukan perkara mudah karena kedudukan AHY merupakan ketua umum partai yang pernah berkuasa selama 10 tahun.

"Problem dari AHY adalah elektabilitasnya tidak seperti bapaknya (SBY) di 2009 yang menyentuh angka premium 25 persen lebih. Sedangkan elektabilitas Anies jauh lebih moncer ketimbang AHY," kata Igor.

"Selain elektabilitas, syarat pencalonan kandidat juga harus terpenuhi (eligibilitas), yaitu punya kendaraan politik untuk mengusungnya," lanjut Igor.

Kandidat yang punya tingkat elektabilitas dan popularitas tinggi akan memberi efek ekor jas (coattail effect) bagi partai pengusungnya. Jika memang terwujud, belum tentu juga nanti di 2024 pasangan Anies-AHY bisa mengalahkan Prabowo-Puan.

"Walaupun politik itu 'the art of possibilities', agak sulit juga membayangkan jika Anies Baswedan yang diusung oleh Prabowo dan Gerindra di Pilkada DKI 2017 mau dan bertarung dengan mantan danjen kopassus tersebut," tandas Igor Dirgantara.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya