Berita

Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra/Net

Politik

Yusril Ihza Mahendra Desak Pemerintah Segera Realisasikan Vaksinasi Ketiga untuk Nakes

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 11:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) harus dipercepat agar tidak lagi ada korban berjatuhan dari kalangan nakes yang kini menjadi garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.

Begitu desak pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/8).

Desakan serupa disampaikan Yusril dalam webinar yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Sabtu malam (31/7).

Sebanyak 2 ribu dokter dan pengamat hadir dalam webiner yang turut menampilkan Ketua Satgas Penanganan Covid PB IDI Prof Dr Zubairi Jurban; Ketua PB IDI Dr Daeng M. Faqih; dan Dr Norman Zainal sebagai pembicara.

Menurut Yusril, keterlambatan pemberian vaksin ketiga bagi nakes adalah masalah serius. Apalagi selama pandemi, lebih 600 dokter gugur dalam menunaikan tugas.

“Ribuan nakes lainnya mengalami nasib yang sama," ujarnya.

Ketika awal pandemi, nakes bekerja dengan alat pelindung diri (APD) di bawah standar, sehingga berisiko tertular. Para dokter dan nakes pun bekerja menyabung nyawa karena bekerja melampaui batas waktu kerja normal, kelelahan dan pembayaran insentif yang sering tertunda-tunda penyalurannya.

Yusril lantas mengingat pernyataan pemerintah yang sejak awal mengatakan akan menggunakan vaksin Moderna untuk vaksin ketiga para nakes.

Vaksin ini dikabarkan telah tiba di negara kita pada tanggal 11 Juli yang yang lalu dengan jumlah yang sudah lebih dari cukup untuk memvaksin 1,4 juta nakes yang ada di seluruh tanah air.

Namun sampai akhir 31 Juli 2021, belum ada kabar bahwa para nakes telah divaksin ketiga. Kalaupun ada, jumlahnya belum 1 persen dari jumlah nakes.

“Kalaupun tidak harus Moderna, vaksin lain yang tersedia dan boleh digunakan untuk vaksin ketiga seharusnya sudah lama digunakan," sambungnya.

Akibat keterlambatan itu, kata Yusril, korban yang jatuh di kalangan nakes semakin meningkat. Jika korban nakes meningkat, maka masyarakat yang menjadi korban akan terjadi peningkatan pula.

“Tiap hari kita mengucapkan "innalillah" karena begitu banyaknya saudara-saudara kita yang wafat akibat sarana dan prasarana penanganan covid yang kurang memadai," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya