Berita

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli/Net

Politik

Rencana Jakarta Jadikan Vaksin Syarat Beraktivitas Adalah Pemaksaan yang Positif

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 11:26 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Vaksin merupakan ikhtiar manusia paling optimal untuk melawan Covid-19 saat ini. Penegasan tersebut bersumber dari sains atau ilmu pengetahuan.

Begitu kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Senin (2/8).

Menurutnya, sains adalah akumulasi pengetahuan ilmiah manusia dari sejak zaman Nabi Adam sampai dengan sekarang. Bukan hasil dari wangsit, klenik, tipu-tipu atau ilmu coba-coba yang hoax.

Oleh karena itu, semua pihak harus menggencarkan kegiatan vaksinasi untuk rakyat Indonesia. Pemerintah, legislatif, alim-ulama, pihak swasta, dan masyarakat luas.

“Pemerintah harus tetap menyediakan vaksin gratis untuk rakyat,” ujarnya.

Atas dasar tersebut, Taufik Zoelkifli menegaskan bahwa dirinya turut mendukung rencana kebijakan Pemda DKI Jakarta yang mensyaratkan sertifikat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang akan berkegiatan sosial, budaya, ekonomi, keagamaan, dan sebagainya.

“Itu bentuk pemaksaan yang positif. Tidak selamanya tindakan pemaksaan buruk. Kita sebagai orang tua seringkali harus memaksa anak-anak untuk belajar, istirahat ataupun ibadah,” tegasnya.

Kebijakan syarat sertifikat vaksin untuk berkegiatan juga bagus untuk menggairahkan kembali ekonomi rakyat. Selain karena murah (selama vaksin disediakan gratis oleh pemerintah) kebijakan tersebut bisa membuat para pelaku usaha kembali menjalankan bisnisnya.

Mereka tidak akan ragu untuk meminta pegawainya atau konsumennya vaksin. Itu bisa masuk dalam biaya resiko dalam bisnisnya.

Tetapi kebijakan persyaratan sertifikat vaksinasi itu tentu harus dibarengi pencabutan PPKM atau PSBB atau nama yang terlalu membatasi pergerakan masyarakat tanpa memberikan solusi ekonomi bagi mereka.

“Semoga kebijakan tersebut bisa direalisasikan segera dan Indonesia segera bebas pandemi Covid-19,” tutup politisi PKS itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya