Berita

Baliho Puan Maharani bertebaran di berbagai titik jalan protokol kabupaten/kota se-Indonesia/Ist

Politik

Rakyat Susah Terdampak Covid-19, Secara Etika Gerakan Baliho Puan Maharani Tidak Bisa Jadi Teladan

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 15:45 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Dari sisi etika publik gerakan promosi politik Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berupa baliho di berbagai titik tidak dapat dijadikan teladan.

Demikian kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/8).

Kata Dedi, Indonesia sudah lebih dari dari 16 bulan menghadapi pandemi virus corona baru (Covid-19). Imbasnya, saat ini banyak masyarakat yang mengalami kesusahan karena tidak dapat menjalankan aktivitas ekonominya.


Secara politik, Dedi berpandangan apa yang dilakukan Puan adalah sah karena sedang membidik kursi di Pilpres 2024 mendatang.

"Dari sisi etika publik jelas sangat mengganggu terlebih negara dalam konsisi krisis kemanusiaan imbas pandemi. Puan jelas tidak dapat dijadikan teladan," demikian kata Dedi.

Jika benar ingin dikenang oleh publik, Dedi menyarankan Putri Megawati itu menggunakan kecukupan logistik politiknya untuk mengalokasikan anggarannya untuk membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Apalagi, kata Dedi, sebagai putri mahkota PDI Perjuangan, ia bisa mengakses struktur partai hingga ke desa-desa.

"Itu jauh lebih diingat publik dibanding hanya dengan foto yang terpasang di jalanan. Jauh lebih berdampak jika Puan alokasikan anggaran untuk mengatasi pandemi," demikian saran Dedi.

Dalam beberapa bulan terakhir bertebaran baliho Ketua DPR RI di berbagai titik di Indonesia. Baliho yang dipasang dengan berbagai ukuran besar.

Baliho Puan dengan tulisan Kepak Sayang Kebhinekaan misalnya, juga terpasang di atas jalan protokol kabupaten/kota.

Gambar perempuan yang digadang akan menjadi calon presiden di tahun 2024 mendatang itu, massif terpasang di basis PDIP di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Bahkan sempat terjadi aksi vandalisme terhadap baliho Puan di Surabaya dan Kota Blitar, Jawa Timur.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya