Berita

Jenderal Min Aung Hlaing/Net

Dunia

Jenderal Min Aung Hlaing Janjikan Pemilu Myanmar, Keadaan Darurat Diperpanjang Hingga 2023

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 13:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

  Setelah setengah tahun melakukan kudeta, militer Myanmar menjanjikan kembali perdamaian dengan dimulainya pemilu dan siap bekerja bersama ASEAN.

Penguasa militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengumumkan akan mengakhiri keadaan darurat pada Agustus 2023.

"Kami akan menyelesaikan keadaan darurat pada Agustus 2023. Saya berjanji untuk mengadakan pemilihan multipartai tanpa gagal," ujarnya dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (1/8).

Dengan pengumuman tersebut, Min Aung Hlaing telah memperpanjang tenggat waktu keadaan darurat selama satu tahun yang diumumkan militer beberapa hari setelah kudeta.

“Myanmar siap menggarap kerjasama dalam kerangka ASEAN termasuk dialog dengan Utusan Khusus ASEAN di Myanmar,” tambahnya, seperti dikutip Channel News Asia.

Pada hari yang sama dengan pengumuman tersebut, aksi protes kecil muncul di beberapa titik di Myanmar.

Sementara itu, para menteri luar negeri ASEAN akan bertemu pada Senin (2/8) guna membahas utusan khusus untuk menangani krisis Myanmar.

Junta militer melakukan kudeta pada 1 Februari, menggulingkan pemerintahan yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Dua bulan setelahnya, ASEAN mencapai lima poin konsensus, salah satunya terkait utusan khusus.

Menteri Luar Negeri Brunei, Erywan Yusof, mengatakan keputusan akhir mengenai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar diharapkan akan dibuat pada Senin.

"Tanpa utusan yang memimpin, sangat sulit untuk mengatasi situasi di Myanmar," ujarnya.

Erywan secara terbuka menegaskan bahwa dia adalah salah satu dari empat kandidat.

Para diplomat mengatakan yang lainnya adalah Wakil Menteri Luar Negeri Thailand Weerasak Footrakul, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda dan diplomat veteran Malaysia Razali Ismail.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya