Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tolak Wajib Vaksin, Serikat Pekerja Inggris Kritik Kampanye "No Jab No Job"

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 06:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kebijakan pemerintah Inggris yang seakan mewajibkan vaksinasi Covid-19 memicu kegelisahan publik selama beberapa waktu terakhir.

Awal pekan ini, Sekretaris Transportasi Grant Shapps memberikan dukungan bagi perusahaan yang mendorong vaksinasi Covid-19 bagi karyawannya.

Banyak perusahaan mengeluarkan aturan, karyawan yang tidak divaksinasi tidak dapat bekerja karena berisiko menyebarkan Covid-19.

Kampenya yang dikenal dengan "no jab, no job" (tidak ada suntikan, tidak ada pekerjaan) itu kemudian mendapat banyak kecaman dari publik.

Asosiasi pekerja profesional Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dengan cepat memperingatkan bahwa vaksinasi wajib akan menjadi "gangguan" dan dapat mendiskriminasi karyawan.

CIPD menyebut, perusahaan tidak boleh secara paksa mewajibkan karyawan atau calon karyawannya untuk melakukan vaksinasi, kecuali dilandasi hukum. Tanpa itu, perusahaan akan melanggar hak karyawan.

Komentar CIPD digaungkan oleh Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia, yang meminta perusahaan untuk tidak menerapkan kebijakan "no jab, no job". Mereka menegaskan, perusahaan harus proporsional, tidak diskriminatif, dan mempertimbangkan karyawan yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis.

Sekretaris Jenderal Unison, serikat pekerja terbesar di Inggris, Christina McAnea juga berpendapat yang sama. Ia menilai, vaksin Covid-19 memang telah menyelamatkan banyak nyawa, namun bukan berarti paksaan vaksinasi dibenarkan.

"Mencapai ini (vaksinasi) membutuhkan persuasi dan dorongan, bukan paksaan dan paksaan. Memaksa orang hanya dapat menyebabkan konfrontasi yang tidak perlu di tempat kerja dan kasus hukum yang dapat berlarut-larut selama bertahun-tahun. Dan itu bukan kepentingan siapa pun," imbau McAnea.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya