Berita

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi saat membuka acara Ngopi Daring Nasional bertajuk “How To Boost Millenial HR During Pandemic”/Ist

Dinamika

Lewat Ngopi Daring Nasional, Kemenaker Dorong Milenial Terus Berkarya

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 00:28 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Untuk mendorong para milenial terus berkarya dan berkontribusi positif di era adaptasi baru, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Politeknik Ketenagakerjaan menggelar kegiatan Ngopi Daring Nasional bertajuk “How To Boost Millenial HR During Pandemic” pada Jumat (30/7).
 
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, mengatakan bahwa masa pandemi Covid-19 merupakan momentum sangat penting bagi semua pihak seperti institusi pendidikan, generasi milenial, dan para pelaku usaha untuk bersama-sama bangkit dan terus berkarya guna menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 

“Bagi institusi pendidikan, khususnya Polteknaker, harus terus mampu mengedepankan research and development yang terpogram bagi peningkatan SDM generasi milenial,”  ujar Anwar Sanusi dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/7).
 
Anwar mengatakan, seiring kemajuan informasi, teknologi dan informasi yang menjadi ujung tombak perubahan berbagai bidang sosial ekonomi, maka langkah yang ditempuh  generasi milenial harus mampu terus mengoptimalkan SDM dan adaptif dengan kemajuan teknologi. Sehingga, kaum milenial dapat menjadi penerus bangsa dalam menghadapi perubahan berbagai bidang pembangunan.
 
Sedangkan para pelaku usaha di dunia usaha dan industri (DUDI) harus dapat mengelola dan memastikan para HR untuk concern terhadap potensi SDM milenial, sehingga kinerja dan ketahanan (resilience) perusahaan di masa pandemi dapat terus tumbuh untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
 
“Melalui kesempatan ini, saya berharap acara Ngopi Daring Nasional ini menjadi program berkelanjutan dan  menjadi inspirasi bagi generasi milenial, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap perekonamian nasional,“  kata Anwar Sanusi.
 
Anwar Sanusi menjelaskan, di masa pandemi Covid-19, gelombang pekerja berusia 18 hingga 30 tahun telah memasuki angkatan kerja. Kelompok kerja ini disebut kaum milenial yang identik dengan perkembangan teknologi dan tak mudah memastikan agar kaum milenial ini dapat bekerja dengan baik di perusahaan.
 
Sementara penelitian oleh Gallup (2016) memperlihatkan hanya 29 persen karyawan milenial secara emosional dan perilaku terhubung erat (engaged) dengan pekerjaan dan perusahaan.

“Hal ini tentu merupakan kerugian besar bagi perusahaan, karena mereka hanya muncul di jam kerja namun tidak memberikan yang terbaik untuk perkembangan perusahaan,“  kata Anwar.
 
Ia menambahkan, generasi milenial di dunia kerja, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, tercatat menempati posisi pertama dengan 33,25 persen dalam hal komposisi populasi di Indonesia. Selanjutnya peringkat kedua diraih oleh generasi Z (29,23 persen), dan posisi ketiga oleh generasi X (25,74 persen), dan keempat, baby boomers (11,27 persen).
 
“Angka statistik ini menunjukkan bahwa kemampuan memaksimalkan generasi milenial dan generasi Z menjadi kunci performa bangsa Indonesia di masa depan, dalam menghadapi persaingan global sekaligus mendorong pertumbuhan produktivitas yang berdampak penguatan perekonomian Indonesia,“  ujarnya.
 
Sementara Elviandi Rusdy selaku Plt. Direktur Polteknaker, mengatakan bahwa hadirnya para milenial di masa pandemi Covid-19 dan revolusi industri 4.0 diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan produktivitas sehingga angkatan kerja yang ada di Indonesia dapat diserap dengan baik.
 
"Produktivitas kerja milenial di Indonesia saat ini masih sebesar 74,4 persen, masih di bawah rata-rata negara ASEAN sekitar 78,4 persen. Ini tantanganan bagi kita kaum milenial agar di masa pandemi dan revolusi industri ini terus melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi,"  katanya.

 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya