Pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia, Gresya Polii dan Apriyani Rahayu/Net
Catatan apik sekaligus sejarah baru ditorehkan pasangan ganda putri Indonesia Gresya Polii dan Apriyani Rahayu di cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Gresya/Apriyani berhasil menyegel satu tiket final dan berpeluang menjadi ganda putri pertama Indonesia yang mendulang emas olimpiade.
“Kita tentu sanggat bangga dengan capaian prestasi Gresya/Apriyani. Mereka berhasil mematahkan kutukan ganda putri Indonesia selalu tak beruntung menjejakkan kaki ke final," ujar Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda kepada wartawan, Sabtu (31/7).
Syaiful menjelaskan, sejak tradisi emas cabang bulutangkis olimpiade di tahun 1992, nomor ganda putri belum sekali pun berhasil mencetak prestasi bagi Indonesia. Langkah ganda putri dari olimpiade ke olimpiade paling apik hanya sampai babak perempat final.
“Kini Gresya/Apriyani bisa menorehkan nama harum mereka sebagai ganda putri pertama Indonesia yang lolos final setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan Lee So-hee/Shin Seung-chan,†terangnya.
Di babak final, Gresya/Apriyani akan berhadapan dengan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan yang menduduki peringkat pertama dunia.
Chen Qingchen/Jia Yifan berhasil lolos ke final setelah menekuk pasangan ganda putri Korea Selatan lainnya Kim So Yeong/Kong Hee Yong dua set langsung.
“Perjuangan Gresya/Apriyani cukup berat di final karena menghadapi pasangan dengan peringkat yang lebih tinggi dari mereka. Namun aura final pasti akan berbeda," jelasnya.
Legislator PKB ini menambahkan, kemenangan Gresya/Apriyani di final olimpiade akan menjadi kado manis bagi Indonesia yang akan merayakan hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan beberapa pekan mendatang.
“Kado emas dari Gresya/Apriyani tentu kita nantikan bersama. Meskipun capaian mereka di final sudah cukup membanggakan,†pungkasnya.