Berita

Anggota DPD RI, Fahira Idris/Ist

Politik

Kini Reputasi Sebuah Negara Dinilai Dari Kemampuan Pemerintahnya Kendalikan Pandemi

SABTU, 31 JULI 2021 | 00:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dalam percaturan dunia dan hubungan internasional, kemajuan ekonomi sebuah negara menjadi salah satu parameter utama performa dan eksistensi sebuah negara.

Negara yang maju dari sisi ekonomi atau sedang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat akan dinilai oleh dunia internasional, negara lain, dan warga dunia sebagai negara yang berhasil dan biasanya mendapat citra dan reputasi yang baik.

Namun, sejak pandemi melanda seluruh dunia, selain kemajuan ekonomi, penanggulangan pandemi Covid-19 juga menjadi faktor dominan posisi sebuah negara di mata dunia.


Menurut anggota DPD RI, Fahira Idris, kini citra dan reputasi sebuah negara sangat ditentukan dan dinilai dari kemampuan Pemerintahnya mengendalikan pandemi.

Negara yang mempunyai efektivitas yang baik dalam mengendalikan pandemi akan dinilai sebagai negara yang punya visi jelas karena menjadikan sains sebagai dasar kebijakan atau strategi.

Selain itu, negara yang saat ini dinilai berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19 menjadikan faktor kesehatan sebagai sumbu utama semua kebijakan, bukan ekonomi apalagi politik.

“Pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini mengubah paradigma dunia internasional dan warga dunia dalam menilai sebuah negara. Jika dulu ekonomi dan kondisi sosial politik menjadi salah satu faktor dominan eksistensi sebuah negara di dunia, kini tidak lagi," jelas Fahira Idris di Jakarta (30/7).

"Kini penanggulangan pandemi juga menjadi parameter performa sebuah negara. Kini percakapan warga dunia bukan lagi hanya soal sejauh mana pertumbuhan ekonomi sebuah negara, tetapi sejauh mana negara tersebut mampu mengendalikan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Lanjut Fahira, akibat pandemi yang masih terus berlarut-larut di banyak negara di dunia, pertumbuhan ekonomi di banyak negara juga mengalami gangguan, bahkan kemunduran.

Bahkan di beberapa negara, pandemi ini memunculkan konflik dan keresahan sosial bahkan kerusuhan. Artinya, selama sebuah negara belum bisa mengendalikan pandemi, maka selama itu juga akan terjadi kemandekan ekonomi dan membuka celah terjadinya keresahan sosial.

Strategi sebagian besar negara di dunia yang saat ini relatif sudah mampu mengendalikan pandemi, tutur Fahira, adalah di awal mereka berinvestasi besar (mengerahkan anggaran dan semua sumber daya) di bidang kesehatan dan penguatan jaringan sosial masyarakat (stimulus ekonomi dan bantuan sosial).

Semua lapisan masyarakat yang pencarian ekonominya terganggu akibat pembatasan dipastikan mendapatkan bantuan yang layak agar bisa bertahan. Pemerintah pun lebih fokus melakukan langkah-langkah pengendalian pandemi.

Memang anggaran negara yang dihabiskan negara-negara tersebut besar. Tetapi ini adalah pilihan rasional dan lebih efektif serta ongkos ekonomi dan sosialnya lebih kecil dibanding jika pandemi terus berlarut.

“Bagi negara-negara yang saat ini relatif pandeminya sudah terkendali, paradigmanya adalah semakin cepat pandemi dikendalikan, semakin cepat ekonomi pulih, dan semua potensi masalah akan cepat sirna sehingga masyarakatnya bisa menata kembali kehidupannya,” pungkas Senator Jakarta ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya