Berita

Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022/Net

Dunia

Lima Perusahaan AS Jadi Sponsor Olimpiade Beijing 2022, Kongres: Memalukan

RABU, 28 JULI 2021 | 06:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemboikotan terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dilakukan Amerika Serikat (AS) dengan menindak para sponsor acara tersebut.

Panel Kongres pada Selasa (27/7) mengecam perusahaan-perusahaan AS yang menjadi sponsor Olimpiade Beijing, dengan menyebutnya tidak peduli terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan genosida terhadap Uighur di Xinjiang.

Di antara perusahaan-perusahaan yang menjadi sasaran adalah Coca-Cola, Visa, Intel, Procter & Gamble, dan Airbnb, seperti dimuat Reuters.


Lima perusahaan AS itu memiliki komitmen sponsorhip untuk Olimpiade Beijing di bawah Program Mitra Olimpiade (TOP) resmi.

Anggota Kongres dari Partai Republik Chris Smith mengatakan kepada Komisi Eksekutif Kongres di China bahwa para sponsor perlu menunjukkan komitmen nyata mereka terhadap hak asasi manusia. Ia kemudian menyebut para sponsor untuk Olimpiade Beijing telah bertindak "memalukan".

Ketika ditanya tentang keyakinan pemerintah AS bahwa China melakukan genosida terhadap Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya, hanya wakil presiden eksekutif Intel, Steve Rodgers, yang mengatakan bahwa dia mempercayainya.

"Saya telah membaca laporan Departemen Luar Negeri. Saya telah mempelajarinya, dan saya percaya kesimpulannya," kata Rodgers.

Eksekutif lain mengatakan mereka menghormati kesimpulan pemerintah AS, tetapi tidak akan mempertimbangkan masalah tersebut.

Perwakilan Demokrat Tom Malinowski menegur kepala kemitraan Olimpiade dan Paralimpiade Airbnb David Holyoke karena tidak tegas mengkritik pelanggaran HAM terhadap Uighur.

"Anda benar-benar membebaskan diri Anda dari tanggung jawab karena terlibat dalam diskriminasi yang hina," ujar Malinowski.

Sejumlah negara dan PBB menyakini bahwa China telah menahan sekitar 1 juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp di Xinjiang pad 2016.

China berdalih kamp tersbeut merupakan kamp kejuruan dan bertujuan untuk menghilangkan ekstremisme.

Sementara itu, AS sendiri, bersama beberapa negara lainnya, meyakini bahwa pelanggaran HAM China di Xinjiang merupakan sebuah genosida. Akibatnya AS berupaya memboikot gelaran Olimpiade Beijing 2022.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya