Berita

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin/Net

Politik

Demokrat Bisa Kena Angin Kudatuli

SELASA, 27 JULI 2021 | 16:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kerusuhan di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, 25 tahun lalu, yang dikenal sebagai peristiwa "Kudatuli" menjadi refleksi terhadap upaya pendongkelan kepemimpinan suatu partai.

Peristiwa yang sama dengan Kudatuli, dianggap sejumlah pihak dialami Partai Demokrat yang diguncah isu dualisme dengan diadakannya acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) oleh sejumlah kader yang sudah non-aktif dan keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, menjadi seorang yang menilai nasib Partai Demokrat bisa sama dengan PDIP.


Namun dia tidak bisa mengamini apa yang terjadi dengan Demokrat merupakan bagian dari sejarah Kudatuli.

"Kasus kudatuli itu bentuk perlawanan pihak oposisi pada pemerintah. Kebetulan PDIP yang diobok-obok dan menjadi objek politik. Mungkin saat ini di era digital saat ini, bisa saja nasib Demokrat sedang sama dengan apa yang dialami oleh PDIP dulu,” ucap Ujang ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/7).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, apa yang dialami Demokrat jauh berbeda dengan PDIP. Demokrat saat ini masih gagah berdiri dan belum ada serangan fisik yang dialami para kader Demokrat oleh rezim yang berkuasa saat ini.

"Belum. Karena belum ada kekerasan fisik yang diterima kader-kader demokrat. Saat ini lebih pada serangan mental dan organisasional," katanya.

Ujang menambahkan, peristiwa yang dialami Demokrat dan PDIP tidak bisa disamakan, namun memiliki kesamaan secara garis besar yakni direcoki oleh rezim penguasa.

"Kasus dan Kejadian beda-beda. Namun persoalannya sama. Sama-sama oposisi diobok-obok oleh penguasa," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya