Berita

Menteri Sosial, Tri Rismaharini/Net

Politik

Risma Salahkan Pemda Karena Ada Warga Tak Dapat Bansos, Satyo Purwanto: Spesialis Bikin Drama Tanpa Inovasi

SELASA, 27 JULI 2021 | 14:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Jika ada sosok pejabat yang dinilai banyak bikin drama tetapi tidak punya inovasi, dia adalah Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini.

Begitu pandangan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, terkait pernyataan Risma yang menyalahkan Pemerintah Daerah yang tidak mengusulkan warganya sehingga banyak warga terdampak pandemi Covid-19 tidak mendapat bantuan sosial (bansos).

"Mensos Jokowi ini spesialis hanya banyak bikin drama, tapi tidak punya inovasi," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/7).

Kementerian sosial (Kemensos), kata Satyo, merupakan eksekutor pemerintah dalam penyaluran bansos. Mestinya menjadi leading sector dalam upaya membenahi data bansos dan perbaikan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

"Hal yang paling mudah dilakukan misalnya MoU dengan BPS, Pemda, dan Kominfo untuk penyediaan data dan platform aplikasi agar dinamika data terjadi digital, realtime, dan memaksimalkan setiap elemen jejaring pemerintahan hingga ke daerah terpencil. Bukan malah menuding pihak-pihak yang tidak update dalam collecting data," paparnya.

Digitalisasi sistem bansos pemerintah sudah semestinya dilaksanakan agar menghindari kesalahan klasik. Yaitu korupsi dan distorsi data yang semrawut.

"Sebenarnya, infrastrukturnya sudah ada, hanya menterinya punya inisiatif tidak? Infrastruktur platform digital untuk program bansos sepertinya sudah siap, tergantung menterinya punya political will dan kepikiran enggak sama dia?" pungkas Satyo.

Mensos Tri Rismaharini kembali marah-marah saat melakukan inspeksi di lapangan. Tepatnya saat mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban, Sabtu lalu (24/7).

Risma marah karena ada warga yang termasuk keluarga penerima manfaat (KPM) mengaku baru menerima dua kali bantuan dari seharusnya tiga bantuan. Risma pun mempertanyakan kerja pihak pemerintah daerah yang seperti menahan-nahan bantuan kepada warganya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Sri Mulyani Cuma Senyum Saat Ditanya Isu Mundur

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:35

Guru Besar Unhas Marthen Napang Divonis 1 Tahun Penjara

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:25

Tolak Wacana Reposisi Polri, GPK: Ini Pengkhiatan Reformasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:19

Skema Kopdes Merah Putih Logistik Kawinkan Program Tol Laut

Rabu, 12 Maret 2025 | 23:17

Klarifikasi UI: Bahlil Belum Lulus!

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:59

Danantara Tepis Resesi, IHSG Kampiun Asia

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:47

Biadab, Mantan Kapolres Ngada Bayar Rp3 Juta Buat Cabuli Bocah

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:23

Prabowo-Sri Mulyani Bukber

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:17

Menag: Tambah Kuota Haji Gampang, Masalahnya Kita Siap Enggak?

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:53

75 Tahun Kemitraan, Indonesia-Rumania Luncurkan Logo dan Forum Pariwisata

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:52

Selengkapnya