Berita

Dosen Senior Universitas Paramadina yang juga Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Abdul Malik Gismar/Repro

Politik

Pakar: Pemerintah Harus Jadi Mercusuar Komunikasi Di Tengah Pandemi Covid-19

SELASA, 27 JULI 2021 | 13:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Satu poin penting dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah komunikasi publik yang efektif.

Dosen Senior Universitas Paramadina, Abdul Malik Gismar menyoroti komunikasi publik pemerintah dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Menurutnya, evaluasi atas komunikasi publik pemerintah diperlukan, agar penanganan pandemi yang dijalankan bisa fokus pada tujuan dan membuahkan hasil yang signifikan.


"Yang diperlukan dari pemerintah adalah untuk bagaimana menjadi mercusuar komunikasi. Jadi, pesan untuk pemerintah adalah jadilah mercusuar komunikasi," kata Abdul Malik saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Paramadina Publik Policy Institute (PPPI) bertajuk 'Evaluasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia' pada Selasa (27/7).   

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa menjadi pusat komunikasi seputar pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.

Menurutnya, komunikasi seputar pandemi Covid-19 harus terstruktur sistematis dan massif di tengah banjirnya informasi yang simpang siur di masyarakat.

Abdul Malik menjelaskan, mercusuar yang ia maksud memiliki arti sebagai sumber penerang satu-satunya yang paling terlihat di tengah kegelapan. Perumpamaan inilah yang paling tepat untuk pemerintah dalam mengevaluasi kebijakan penanganan pandemi Covid-19.

"Jadi pemerintah harus jadi mercusuar di tengah banjir informasi yang luar biasa banyak saling bertentangan ini," pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut antara lain Director of PPPI (2013-2018) Abdul Rahman Ma'mun dan Managing Director of PPPI Ahmad Khoirul Umam.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya