Berita

Novel Baswedan/Net

Politik

Dulu Tolak UU KPK Baru, Sekarang Ngotot Diangkat ASN, Novel Dianggap Inkonsisten

SELASA, 27 JULI 2021 | 12:32 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Masih ngototnya Novel Baswedan Cs agar bisa diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai inkonsisten dengan sikapnya sejak awal menolak revisi UU KPK No 30/2002 menjadi UU 19/2019, yang jelas-jelas ada pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN.

Begitu pendapat Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto melihat manuver Novel pasca gagal TWK sebagai proses alih status pegawai KPK.

“Sikap inkonsisten Novel Baswedan Cs dulu menolak revisi UU KPK No 30/2002 dan alih status ASN. Tetapi saat ini menuntut diterima jadi ASN karena gagal dalam TWK. Sangat kontradiktif perilaku Novel Baswedan Cs,” kata Hari kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/7).


Hari melihat, sikap Novel Cs selama ini memang melawan Undang-undang serta peraturan lainya. Misalnya saja, ketika UU 19/2019 belum disahkan, melalui Wadah Pegawai (WP) KPK terus melakukan perlawanan terhadap UU No 19/2019 yang jelas-jelas ada pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN melalui PP No 41/2020 tentang Pengalihan Pegawai KPK menjadi Pegawai ASN, serta Peraturan KPK No 1/2021 tentang Tata Cara Pengalihan Pegawai KPK menjadi Pegawai ASN.

Menurut Hari, jika Novel memang konsisten dengan sikapnya selama ini, maka seharusnya menolak sekalipun diberi kesempatan untuk diangkat sebagai ASN sebagaimana yang diamanatkan oleh UU 19/2019 Tentang KPK.

“Karena memang sedari awal Novel Baswedan inkonsisten dalam niat (nawaitu) dan langkah,” demikian Hari.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya