Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies, Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Soal Harga Sinovac, Gde Siriana: Sri Mulyani Tahu Enggak Siapa Dagang Vaksin?

SENIN, 26 JULI 2021 | 11:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemilihan pemerintah untuk lebih banyak mendatangkan vaksin Sinovac dibanding dari produsen lainnya sudah menjadi hal yang dipertanyakan publik sejak awal kedatangan vaksin tersebut ke tanah air.

Tak hanya soal efikasi yang lebih rendah, soal harga pun jadi pertanyaan besar publik kenapa pemerintah ngotot lebih banyak mendatangkan Sinovac untuk menjalankan program vaksinasi.

Inilah yang jadi sorotan tajam Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies, Gde Siriana Yusuf.

Dipaparkan Gde Siriana, Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) telah mengeluarkan anggaran Rp 633,8 miliar untuk 3 juta dosis vaksin Sinovac yang tiba pada akhir 2020 lalu.

Artinya, harga per 1 dosis vaksin Sinovac adalah Rp 211.267, rinci Gde Siriana.

Padahal, lanjutnya, harga vaksin AstraZeneca jauh lebih murah dari Sinovac. Yakni sebesar 3-4 dolar AS atau setara Rp 43.222 hingga Rp 57.620 saja per dosisnya (kurs Rp 14.479 per dolar AS).

Sedangkan dari 10 tahap kedatangan vaksin yang dibeli Indonesia, 6 tahap adalah pengiriman Sinovac. Totalnya mencapai 23 juta dosis vaksin jadi, 47 juta dosis bentuk bahan baku (bulk), dan 1,5 juta dosis bentuk setengah jadi.

Putusan ini memang memicu banyak pertanyaan. Karena dari sisi efikasi, vaksin AstraZeneca jelas lebih tinggi dari Sinovac, dan masuk rekomendasi WHO.

"Kalau kita hitung selisih harga (Rp 211 ribu-Rp 50 ribu) dan jumlah vaksin jadi 3 juta dosis, maka nilainya lebih dari Rp 480 miliar. Belum lagi harga Sinovac yang berbentuk Bulk dan setengah jadi," sebut Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/7).

Nah, jika harga lebih murah dan efikasi lebih tinggi, kata Gde Siriana, kenapa mesti beli Sinovac banyak-banyak?

"Saya enggak tahu apakah menurut SMI ini sebagai pemborosan? Padahal SMI bisa cek di bea cukai Turki dan Brasil, berapa harga Sinovac masuk ke sana," jelasnya.

"Atau SMI tahu siapa yang sedang dagang vaksin?" tandas Gde Siriana.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya