Berita

Ilustrasi penerapan kebijakan PPKM/Net

Politik

GMNI Desak Jokowi Penuhi Kebutuhan Masyarakat Saat Terapkan PPKM

MINGGU, 25 JULI 2021 | 15:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meminta Presiden Joko Widodo memenuhi kebutuhan pokok masyarakat menengah kebawah pada masa pandemi Covid-19.

Khususnya saat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Gradual (PPKM Level 1-4).

"Jika PPKM Gradual mau diterapkan, pemerintah harus penuhi kebutuhan pokok masyarakat sesuai amanat UU No.6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan," ujar Ketua DPP GMNI Bidang Politik, Maman Silaban, Minggu (25/7).


Maman menambahkan, saat ini penduduk dunia sedang mengalami masalah darurat kesehatan, terlebih Indonesia.

Kata Maman, sudah seharusnya pemerintah melakukan kebijakan yang terukur sesuai amanat UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Dalam UU Kekarantinaan Kesehatan sangat jelas memaparkan prinsip dasar, teknis penangan hingga pelaksana pengawasan dalam menghadapi pandemi, itu semua tinggal dilaksanakan dengan tegas oleh bapak Presiden Jokowi untuk membawa kita keluar dari pandemi Covid-19,” tegasnya.

Maman pun berharap Presiden Jokowi tegas menindak para pembantunya di Kementeriaan yang tidak mampu melaksanakan perintahnya dengan baik.

"Jika bapak Presiden Jokowi ingin melaksanakan PPKM Gradual/Level 1-4, maka presiden harus lebih tegas dalam memerintahkan menterinya serta menindak tegas mereka jika tidak mampu melaksanakan tugas,” tutupnya.

Menutup sarannya, Maman Silaban berharap Presiden Joko Widodo untuk melihat semua permasalahan yang di timbulkan oleh pandemi Covid-19 ini secara holistik.

“Bapak Presiden Jokowi harus segera menyelamatkan masyarakat dari kesusahan untuk mencari makan dan menyelamatkan masyarakat yang sedang berjuang dari ganasnya Covid-19, keduanya sama urgentnya, yakni terkait persoalan nyama,” tandasnya.

Kebijakan PPKM level 1-4 akan berakhir hari ini Minggu (25/7). Selanjutnya pemerintah hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya