Berita

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Syahroni/Net

Politik

Komisi III Ajak Semua Pihak Bahu-Membahu Perbaiki Keadaan, Bukan Malah Saling Menyerang

MINGGU, 25 JULI 2021 | 13:54 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Langkah-langkah memanfaatkan kondisi pandemi sebagai momentum untuk kepentingan politik merupakan hal yang tidak etis. Sebab, konsentrasi semua pihak sedang sama-sama berjuang menghadapi pandemi.

Begitu kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi akrobat maupun manuver politik yang dilakukan oleh para politisi. Mulai dari kampanye 2024 sampai gerakan ingin menjatuhkan presiden seperti aksi “Jokowi End Game”.

Syahroni mengatakan bahwa pandemi merupakan bencana kemanusiaan. Seharusnya semua pihak saling bahu-membahu memperbaiki keadaan, bukan malah menyerang lawan.


“Jadi tolong jangan manfaatkan pendemo jadi senjata politik. Tolong nuraninya dipakai,” ujarnya kepada wartawan,  Minggu (25/7).

Menurut politisi Nasdem ini, jika tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, maka semua pihak cukup bekerja dengan baik dalam mengatasi pandemi. Dengan begitu, rakyat tentu memberi penilaian sendiri.

Perang politik, katanya, justru akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini. Rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara.

“Jadi untuk sekarang, sebaiknya sudahilah perang politik saling menyerang ini. Toh kalau politisi, pejabat, atau partainya pada kerja bener dan bantu rakyat, mereka lihat kok,” sambungnya.

Sahroni menambahkan, bahwa dirinya juga akan berkomunikasi dengan kepolisian terkait kemungkinan dilarangnya segala aksi demonstrasi di masa pemberlakuan PPKM.

“Saya juga akan mengkomunikasikan kepada kepolisian agar mereka melarang segala bentuk demonstrasi apapun pandangannya selama masa PPKM ini. Orang Salat Idulahda aja nggak boleh, masa demo boleh?” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya