Berita

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Dwi Agus Arfianto (tengah), saat merilis capaian kinerja dalam kurun waktu setahun terakhir di peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke 61 di Kantor Kajari Jakbar, Kembangan, Kamis, 22 Juli/Repro

Hukum

Capaian Setahun Terakhir, Kajari Jakbar Selamatkan Aset Negara Berupa Tanah Hingga Rp 213,6 Miliar

KAMIS, 22 JULI 2021 | 20:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Aset negara berupa tanah berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Barat dengan nilai mencapai Rp 213,6 miliar.

Hal ini disampaikan Kepala Kajari Jakarta Barat, Dwi Agus Arfianto, saat merilis capaian kinerja dalam kurun waktu setahun terakhir di peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke 61 di Kantor Kajari Jakbar, Kembangan, Kamis (22/7).

Dia mengungkapkan, aset tanah negera yang berhasil diselamatkan Kajari ada di dua lokasi, yaitu di wilayah Tambora dan Tanjung Duren.

"Penyelamatan Aset Negara, pertama lahan tanah seluas 987 meter persegi di Jalan Tiang Bendera III dan IV Rt07/03, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat senilai Rp13.679.820.000," kata Dwi Agus dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

Untuk lahan kedua, Kajari Jakbar menyelamatkan aset lahan tanah hijau milik Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta seluas kurang lebih 5.009 meter persegi di Tanjung dengan nilai Rp 200.000.000.000.

Agus menerangkan, dua perkara di atas merupakan capaian selama setahun dalam bidang pidana khusus yakni penyelematan aset negara.

"Ini merupakan kinerja kami dari Agustus 2020 sampai Juli 2021 hal ini kami sampaikan sebagai pertanggungjawaban Kejari Jakbar kepada masyarakat," kata Dwi Agus.

Selain aset negara berupa tanah, Dwi Agus juga menyebut ada penyelematan uang negara yang mencapai angka Miliaran. Pertama senilai Rp 698.556.556 dari terpidana PS dalam perkara tindak pidana Korupsi.

"Kedua, Rp 2.103.697.900 pada tahap penyidikan atas nama tersangka FSH," kata Dwi Agus.

Bukan hanya itu, Dwi Agus juga memusnahkan sejumlah alat bukti kasus tindak pidana mulai dari narkoba hingga barang bukti dalam tindak pidana terorisme.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya