Berita

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono/Net

Politik

Epidemiolog Minta Jokowi Pakai Data Akurat Saat Melonggarkan Aktivitas Masyarakat

RABU, 21 JULI 2021 | 08:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pernyataan Presiden Joko Widodo yang berencana melonggarkan PPKM Darurat secara bertahap mulai 26 Juli mulai dipertanyakan.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menilai pengumuman perpanjangan PPKM Darurat yang disampaikan Jokowi sebenarnya bisa dibaca bahwa pemerintah sedang menyiapkan pelonggaran dalam waktu sepekan ini.

“Jadi itu persiapan tanggal 26 (Juli). Ya seperti itu yang saya baca. Bukan perpanjangan PPKM Darurat. Pelonggaran PPKM Darurat tanggal 26 (Juli), dipersiapkan dalam lima hari ini," katanya kepada wartawan, Selasa (20/7).


Di satu sisi, Pandu Riono mempertanyakan kriteria berbasis sains yang menjadi dasar kebijakan pelonggaran akan diambil. Baginya, basis data yang akurat penting untuk menentukan apakah aktivitas warga harus diperketat atau diperlonggar.

“Setiap upaya pengetatan atau pelonggaran harus ada kriteria yang jelas. Nah ini kan tidak menggunakan kriteria yang jelas, ya kan. Harus ada kriteria, kalau kita mau berbasis science dan berbasis data yang akurat, itu adalah kriteria epidemiologi, kriteria dari surveillance," tegasnya.

Sementara saat ini, Pandu menyoroti kasus harian Covid-19 yang menurun selaras dengan tes corona yang juga turun. Menurutnya, hasil kasus harian dengan kondisi demikian tidak boleh dijadikan referensi.

“Ini jangan percaya. Harusnya (testing) naik terus, karena kita menekan dari angka positivity rate-nya," sambungnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya