Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Iwan Sumule: Kegilaan Di Abad Milenial, Gagal Tapi Tidak Mundur, Eh Malah Istilahnya Yang Diganti

RABU, 21 JULI 2021 | 07:56 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pernyataan pemerintah yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule geleng-geleng kepala.

Sebab berdasarkan catatannya, PPKM Darurat hanya berhasil mengurangi mobilitas warga secara signifikan, bukan menurunkan jumlah kasus Covid-19.

Tidak hanya rakyat yang semakin khawatir. Kata Iwan Sumule, Kekhawatiran juga dirasakan para pegiat media sosial pendukung Presiden Joko Widodo seperti Denny Siregar.


“Tak optimal, kok diperpanjang? Densi saja khawatir, takut gejolak sosial. Dan apa mungkin ada gejolak sosial, karena PPKM berhasil mengurangi mobilitas warga?” tuturnya saat berbincang dengan Kantor BerIta Politik RMOL, Rabu (21/7).

Iwan Sumule semakin terheran-heran saat Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan akan mengganti kebijakan itu dengan kategori level usai masa perpanjangan habis.

Seharusnya, kata dia, Luhut yang telah terbukti gagal dalam PPKM Darurat mundur. Bukan malah mengumumkan kebijakan lain yang nantinya dia komandoi lagi.   

“Tak optimal dan gagal. Bukannya dihentikan dan mundur. Eh, PPKM malah diperpanjang dan istilahnya yang diganti,” katanya yang terus merasa keheranan dengan laku pemerintah.

Terakhir, Iwan Sumule menggambarkan kebijakan pemerintah saat ini dengan mengutip pernyataan dari ahli fisika penemu teori relativitas, Albert Einstein yang mengatakan “kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda”.

“Mungkin ini kegilaan terbesar di abad milenial, melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang, tetapi mengharapkan hasil yang berbeda. Luhut, Luhut,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya