Berita

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Ade Armando Bandingkan Kematian Covid-19 Indonesia Dengan Inggris, Demokrat: Setiap Nyawa Itu Berharga!

SELASA, 20 JULI 2021 | 17:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ade Armando membandingkan angka mortality rate atau rasio kematian antara Inggris dan Indonesia yang diakibatkan virus corona baru (Covid-19).

Pernyataan Ade Armando tersebut menuai kritik pedas dari masyarakat.

Menyikapi hal tersebut Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan tak sepatutnya Ade Armando membandingkan angka kematian antara Indonesia dengan negara lain.


Herzaky kemudian menyampaikan bahwa sikap Partai Demokrat sesuai dengan yang dinyatakan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kata AHY, setiap nyawa yang hilang mulai bapak/ibu, suami, anak dan saudara dan seluruh orang dekatnya adalah menimbulka rasa kehilangan yang mendalam.

Ia meminta Ade Armando tidak memperkecil nilai nyawa manusia hanya sebatas pada data statistik.

"Setiap nyawa itu sangat berharga. Janganlah kemudian mengecilkan nilai nyawa manusia, dan rasa berduka rakyat Indonesia yang kehilangan, menjadi sekedar angka statistik,” tegas Herzaky kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).

Menurutnya, Ade Armando jangan meremehkan nyawa manusia apalagi membanding-bandingkan antara Indonesia dengan negara lain.

"Apalagi, kalau kemudian angka itu digunakan untuk meremehkan, merendahkan, nilai nyawa yang hilang. Dianggap lebih sedikit dibandingkan dengan negeri lain. Sangat tidak punya empati dan sangat tidak bermoral,” katanya.

Dia menambahkan seharusnya para pendukung pemerintah tidak menyajikan data kematian dengan perbandingan harusnya dengan prestasi.

Ia kemudian mempertanyakan, apa saja yang bisa dilakukan pemerintah dan pendukungnya selain menyajikan data statistik yang terkesan menguntungkan rezimnya.

Lebih-;ebih, tambah Herzaky hanya untuk menunjukkan bahwa pemerintahannya ingin dianggap berprestasi.

“Sangat menyedihkan kalau pola pikir ini yang terus tertanam dan menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku, dan berucap di kalangan pejabat pemerintah,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya