Berita

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin/Net

Politik

Kembalikan PMP, Ali Ngabalin Dorong PGPI Kirim Surat Ke Menteri Nadiem Dan BPIP

SELASA, 20 JULI 2021 | 10:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin siap menghadap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk membahas soal materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

Hal itu disampaikan Ali Ngabalin saat disinggung soal materi PMP yang saat ini sudah tidak ada kurikulum bagi pelajar Indonesia di acara diskusi virtual bertajuk "Keberagaman dan Toleransi Di Indonesia Adalah Takdir?" yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat (PP) Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Senin (19/7).

Ali Ngabalin mengakui bahwa dahulu ada PMP dan juga Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Dia pun sempat mempertanyakan masalah ini saat masih menjadi anggota DPR.


Kala itu, dia menekankan bahwa tidak semua peninggalan Presiden Soeharto jelek. Pada zaman itu, ada Pendidikan Moral Pancasila dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa.

“Apakah karena reformasi kemudian semua tidak dipakai?" ujar Ali Ngabalin seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).

Ali meminta PP PGPI untuk membuat surat beirisi permintaan agar PMP kembali diaktifkan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim maupun kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Usulkan ini kepada Mas Menteri, saya bisa lakukan untuk itu bersama-sama dengan PGPI, tidak usah ragu. Kenapa? Karena memang Pendidikan Moral Pancasila ini penting dalam kehidupan kita," kata Ali Ngabalin.

"Kalau tidak, saya juga bisa atur secepatnya supaya kita bisa bicara secepatnya dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Nanti PP PGPI nanti saya atur jadwal untuk bisa ketemu dengan BPIP. Ini usulan. Kalau nanti disetujui, saya biarlah menjadi perwakilan PGPI di dalam Istana," sambung Ali.

Menurut Ali, usulan PGPI tersebut merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi bangsa Indonesia.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya