Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Harus Berani Evaluasi Dan Sanksi Luhut Karena Gagal Jalankan PPKM Darurat

SENIN, 19 JULI 2021 | 01:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Evaluasi besar-besaran harus dilakukan pemerintah terhadap kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat jilid I yang akan akan berakhir pada 20 Juli.

Evaluasi penting seiring adanya rencana perpanjangan PPKM Darurat yang sudah dimulai sejak 3 Juli lalu itu.

"Evaluasi penting untuk mengetahui apa kekurangannya, termasuk langkah yang harus diperbaiki," ujar pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/7).


Tak hanya soal kebijakan, Presiden Joko Widodo juga perlu mengevaluasi para pejabat yang diberi tugas dalam menjalankan PPKM Darurat, termasuk koordinator Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya kira evaluasi dan pemberian sanksi kepada Luhut perlu karena gagal mengoordinasikan semuanya. Kita tahu, komunikasi berantakan, rakyat marasa terancam dan bahkan marah dengan pernyataan keras kepada rakyat," kata Saiful.

Saat ini, fakta yang terjadi justru rakyat semakin sulit dan cenderung tidak mendukung kebijakan pemerintah lantaran narasi pemerintah lebih banyak bernada ancaman.

"Sehingga tidak membuat simpati rakyat," pungkas Saiful.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya