Berita

Annisa Pohan/Net

Politik

Jokowi Batalkan Vaksin Berbayar Pribadi, Perjuangan Annisa Pohan Tak Sia-sia

MINGGU, 18 JULI 2021 | 02:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI


Tak sia-sia Annisa Pohan, bersama ribuan elemen masyarakat lainnya, kerap mencuit untuk mempertanyakan soal vaksinasi berbayar. Sebab, akhirnya rencana vaksin pribadi berbayar ini dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo.

Ibu satu anak ini memanfaatkan akun media sosialnya yang memiliki hampir setengah juta followers untuk menyuarakan kegelisahan diri dan Ibu-ibu rumah tangga lainnya soal pelaksanaan vaksinasi di lapangan dan isu vaksinasi berbayar.

Kalangan Ibu-ibu pantas cemas. Pasalnya, Covid-19 belakangan ini kian mengganas. Bahkan juga menimpa kalangan anak-anak, dengan tingkat kematian mencapai 40%, jauh di atas rata-rata.

Kalangan Ibu-ibu pantas cemas. Pasalnya, Covid-19 belakangan ini kian mengganas. Bahkan juga menimpa kalangan anak-anak, dengan tingkat kematian mencapai 40%, jauh di atas rata-rata.

Selain itu banyak di antara Ibu-ibu ini yang suaminya kehilangan pekerjaa. Serta tidak sedikit yang kehilangan suami karena meninggal akibat Covid-19.

Terlebih, statistik menunjukkan, lebih dari 64% korban Covid-19 berjenis kelamin lelaki.

Ketika berembus isu vaksinasi berbayar dengan biaya Rp 900 ribu untuk dua kali vaksin per orang, banyak Ibu rumah tangga yang kontan jadi kalut. Maklum informasinya simpang siur.

Kegelisahan mereka ditangkap dan disuarakan Annisa melalui media sosial.

"Kalau alasannya untuk Herd Immunity, silakan menggunakan Kimia Farma tapi Gratis untuk rakyat. Semacam di negara Amerika, program vaksinasinya sangat mudah, kita tinggal datang ke apotek manapun bahkan milik swasta cukup bawa ID (KTP) gratis, mudah, cepat  dan di mana saja ada," cuit lulusan program Master dari UI ini beberapa waktu lalu.

Kepedulian Annisa ini sedikit banyak menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk membatalkan program vaksinasi berbayar.

Setelah mendengar berbagai pertimbangan, Presiden Jokowi akhirnya memutuskan untuk membatalkan program Vaksinasi Gotong Royong Mandiri alias vaksinasi berbayar individual.

Vaksin Sinopharm sebanyak 15 juta dosis itu pun dikembalikan untuk program Vaksinasi Gotong Royong Perusahaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya