Berita

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Luhut Ajak Politisi Kompak, Demokrat Justru Minta Pemerintah Introspeksi Diri

JUMAT, 16 JULI 2021 | 08:23 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pernyataan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dikritik Partai Demokrat.

Pernyataan yang dimaksud berkaitan dengan ajakan Luhut agar semua pihak kompak dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP PD Herzaky Mahendra Putra menilai ajakan itu tidak sesuai dengan apa yang dipertontonkan oleh pemerintah. Sebab, acapkali pemerintah yang justru tampak tidak kompak di internal.

"Pemerintah minta rakyat kompak, tapi pemerintah sendiri di internalnya kompak apa tidak?" ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/7).

Di satu sisi, Herzaky juga mempertanyakan apakah para pejabat sudah bekerja sama dalam satu komando dan fokus pada penyelamatan nyawa rakyat. Dia khawatir ada yang masih berusaha mencari keuntungan di tengah pandemi.

“Seperti mau dapat cuan dari vaksin dengan menjualnya? Tidak ada yang sibuk minta anggaran besar untuk bangun ini itu, atau selamatkan usaha rekanan yang merugi, padahal seharusnya semua anggaran fokus ke penyelamatan nyawa?" cecarnya.

Kepada Luhut, Herzaky justru meminta pemerintah melakukan introspeksi diri. Baginya, pangkal dari situasi darurat Covid-19 yang dialami Indonesia saat ini adalah kesalahan pemerintahan.

Setidaknya, pemerintah menganggap remeh ledakan Covid-19 di India sejak April lalu. Sudah diingatkan berulang kali oleh para pakar epidemiologi sejak Mei untuk antisipasi karena besar potensinya untuk terjadi di Indonesia, tapi pemerintah antara tidak mau, tidak tahu, atau ragu untuk bertindak.

“Penerbangan dari luar tidak juga distop, padahal sumber Covid-19 varian baru ini dari luar negeri semua," sambungnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya