Berita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Luhut: Saya Mohon Teman-teman Jangan Plintir Apa Yang Saya Sampaikan

KAMIS, 15 JULI 2021 | 13:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, vaksinasi perlu digenjot lebih kencang lagi untuk tercipta herd immunity, meski tingkat efikasinya turun namun jika sudah disuntik vaksin maka risiko kematian akan kecil.

Hal itu disampaikan Luhut ketika jumpa media secara daring membahas perihal evaluasi PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali, Kamis (15/7).

"Kecepatan vaksinasi itu sangat penting, walaupun di efikasinya turun tapi pengalaman kita orang yang disuntik mobility-nya sampai pada meninggal itu angkanya sangat kecil,” ucap Luhut.


Menurutnya, angka kematian yang melonjak tajam dikarenakan banyaknya tingkat positif pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Kata Luhut, apalagi ada kendala distribusi obat dan oksigen yang membuat para pasien Covid-19 tidak tertangani dengan baik.

"Walaupun kita lihat sekarang juga meninggal karena jumlahnya besar yang kena jadi meninggal banyak awal-awal memang kekurangan obat, atau mungkin juga kekurangan oksigen,” katanya.

Meski mendata jumlah kematian yang melonjak tajam disebabkan karena banyaknya angka penularan, Luhut meminta awak media untuk tidak offside dalam menarik kesimpulan pernyataannya tersebut.

"Saya mohon temen-temen jangan memplintir apa yang saya sampaikan ini ya karena anda itu mau memelintir juga bisa membuat orang stres dan orang cepat bisa meninggal gara-gara itu,” tegasnya.

"Saya sampaikan supaya kita tahu bahwa masalah ini serius yang harus kita tangani rame-rame,” imbuhnya.

Dia meminta awak media memberikan berita-berita menyejukkan tentang Covid-19 agar masyarakat tidak stres.

"Anda punya peran untuk menberikan berita -berita optimis tanpa saya ulangi tanpa tadi kita menonjolkan bahwa kita tahu ada situasi yang kritis yang sedang kita perbaiki,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya