Berita

ekonom senior Faisal Basri/Net

Politik

Faisal Basri: Jika Kimia Farma Tidak Cari Untung, Lebih Baik Jadi Operator Vaksinasi Gratis

RABU, 14 JULI 2021 | 08:34 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Klaim Kimia Farma yang menyebut tidak mencari keuntungan dalam menjalankan vaksinasi berbayar diragukan ekonom senior Faisal Basri. Menurutnya, jika memang tidak mencari keuntungan, maka sebaiknya Kimia Farma turun membantu menjadi operator vaksinasi gratis.

“Jika tak cari untung, jadi operator vaksinasi saja untuk mempercepat herd immunity. Dulu ngakunya sebagai peluang bisnis,” sindirnya lewat akun Twitter pribadi, Rabu (14/7).

Faisal Basri meminta Kimia Farma untuk lebih jujur dalam hal ini. Apalagi, stok vaksin berbayar sebanyak 15 juta dosis akan segera tiba di tanah air.

“Target vaksin berbayar korporasi yang dikoordinir Kadin seret. Jadi harus ada langkah penyelamatan stok vaksin. Bukankah marjin vaksin sudah dipatok 20 persen dan jasa pelayanan 15 persen?” tanyanya.

Faisal Basri mengaku sudah pernag mengusulkan agar pemerintah membeli stok vaksin yang dikelola BUMN. Tapi usul itu ditolak pemerintah dengan alasan kemahalan dan mereka bisa beli lebih murah.

Faisal Basri juga merasa aneh dengan pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut vaksin yang dikuasai BUMN didapat berbasarkan business to business murni.

“Barang publik kok diprivatisasi? Ya salah pemerintah sendiri. Sedari awal memang pemerintah yang membuka opsi bisnis kok. Vaksinasi dianggap sebagai peluang bisnis oleh BUMN,” tuturnya.

Secara logika, sambung Faisal, produsen vaksin tentu saja mengenakan harga lebih mahal kalau untuk motif business to business. Karena itu, pengadaan harus terpusat oleh pemerintah, agar daya tawarnya tinggi.

“Ini yang kerap saya katakan sebagai wujud ungoverned government atau pemerintah yang tidak amanah,” tutup Faisal Basri.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra menjelaskan bahwa penyediaan layanan vaksin berbayar di sejumlah kliniknya tidak untuk mengejar keuntungan.

Tujuannya semata hanya untuk mendukung program percepatan vaksinasi nasional dari pemerintah. Bahkan harga vaksin per dosis dalam program Vaksinasi Gotong Royong (VGR) individu sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Sehingga kami tidak memanfaatkan program Vaksin Gotong Royong individu untuk tujuan komersial, tetapi upaya kami untuk mendukung pemerintah mempercepat proses vaksinasi," sambung Agus.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya