Berita

Ekonom senior Rizal Ramli/RMOL

Politik

Rizal Ramli Ungkap Empat Momentum Yang Bikin Indonesia Babak Belur Dihantam Corona

RABU, 14 JULI 2021 | 04:14 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020 diaggap belum bisa tertangani dengan baik oleh pemerintah.

Bagi ekonom Rizal Ramli, ada empat momentum yang bisa dicermati dalam kegagalan pemerintah mengatasi pandemi selama satu setengah tahun belakangan.

Pertama, sejak awal pandemi, virus corona tak pernah dianggap serius oleh pemerintah. Bahkan pada tiga bulan pertama, pemerintah lebih sibuk melakukan bantahan soal adanya Covid-19 di Indonesia.


Alih-alih mengambil kebijakan untuk megatasi kedatangan Covid-19, pemerintah justru menghabiskan puluhan miliar untuk memberi insentif kepada pendengung atau buzzer untuk mendatangkan turis asing.

Hal ini berbeda dengan kebijakan yang diambil negara lain di awal pandemi. Rizal Ramli lantas mencontohkan langkah yang diambil Vietnam yang langsung menutup akses perbatasan sehingga dampak Covid-19 relatif kecil.

"Demikian juga Taiwan, presidennya perempuan, teman saya, dia tutup langsung. Enggak ada turis asing masuk, sehingga di ronde pertama tidak kena Covid-19," jelas Rizal Ramli dalam diskusi daring Secangkir Kopi bertema 'Rakyat Merintih, Pemerintah Kibarkan Bendera Putih', Selasa malam (13/7).

Kemudian pada momentum kedua, yaitu pada tiga bulan selanjutnya, pemerintah Indonesia mulai panik dengan menyusun anggaran yang diperbesar. Menurut KPK, kata RR, pemerintah sudah habiskan sekitar Rp 1.035 T untuk menyelamatkan ekonomi nasional dari Covid-19. Namun uang tersebut tidak berdampak signifikan.

"Saya enggak jelas ke mana itu uang, itu banyak loh uangnya. Tapi kok enggak ada tanda-tanda dampaknya, baik terhadap pengurangan kasus Covid-19 maupun ekonomi. Enggak ada," tegasnya.

Pada momentum ketiga, pemerintah pusat enggan mendengar masukan pemerintah daerah dalam upaya menanggulangi Covid-19. Salah satunya menolak usulan karantina wilayah atau lockdown yang disuarakan beberapa kepala daerah.

"Anies Baswedan (Gubernur DKI) ingin lockdown, Bupati Pati juga sama. Tapi pemerintah ngiri, ingin ambil alih kebijakan, karena takut gubernurnya lebih populer. Kita kehilangan kesempatan melakukan lockdown sehingga penyebaran Covid-19 tak terkendali," tegasnya.

Momentum kempat yang membuat Covid-19 gagal diatasi yakni sikap pemerintah yang enggan mengakui ketidakmampuan mengatasi pandemi. Pemerintah mengklaim pandemi tertangani dengan baik, padahal tak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Ada pejabat yang segitu dungunya bahwa Covid-19 terkendali, faktanya dkibulin, datanya bohong lagi. Yang jelas dong, apa masalahnya, apa solusinya, tapi malah kelihatan panik," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya