Berita

Komunitas Bedouin Palestina di Humsa Al Baqai'a kehilangan tempat tinggal setelah rumah-rumah mereka dibongkar paksa Israel/Net

Dunia

Penggusuran Paksa Warga Palestina, PBB: Kritik Tanpa Konsekuensi Tak Akan Mengubah Perilaku Ilegal Israel

SELASA, 13 JULI 2021 | 13:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengutuk penggusuran paksa rumah-rumah milik komunitas Bedouin Palestina di Humsa Al Baqai'a di Tepi Barat.

Pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di Palestina, Michael Lynk, mendesak Israel untuk menghentikan tindakan penggusurannya. Alih-alih, Israel seharusnya memberikan perlindungan kemanusiaan terhadap Palestina.

Dikutip dari Arab News pada Selasa (13/7), Lynk juga mendorong masyarakat internasional untuk mengambil tindakan yang konkret agar Israel mematuhi kewajiban hukumnya.

"Kritik tanpa konsekuensi jarang membalikkan perilaku ilegal Israel di masa lalu. Akuntabilitas harus menjadi agenda utama komunitas internasional. Hanya dengan memaksakan konsekuensi untuk pendudukan ilegal Israel, akan ada prospek bahwa ketidakadilan ini akan berakhir," ujarnya.

“Perampasan progresif tanah Palestina ini, bersama dengan perlindungan permukiman, adalah konsolidasi lebih lanjut dari aneksasi de facto Israel atas Tepi Barat,” kata Lynk.

Aparat Israel dilaporkan telah menghancurkan properti milik komunitas Bedouin Palestina di Husa Al Baqai'a, Lembah Jordan pada 7 Juli lalu.

Bangunan yang hancur termasuk rumah darurat dan fasilitas pertanian yang disediakan oleh Uni Eropa untuk membantu penduduk yang kehilangan tempat tinggal akibat penggusuran paksa Israel sebelumnya.

Sejak November 2020, Israel telah melakukan tujuh kali pembongkaran paksa di wilayah tersebut.

Sekitar 70 penduduk, termasuk 35 anak-anak, dibiarkan tanpa perlindungan di tengah panas terik, dan barang-barang mereka, termasuk makanan, air dan pakaian.

Sejak awal tahun ini, PBB menyebut, Israel telah menghancurkan setidaknya 421 properti milik Palestina di Tepi Barat, menggusur 592 orang, termasuk 320 anak-anak.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya